Jalan Sentra Produksi Pertanian Mulus, Petani Ataran Lukap Sumringah

Jalan sentra produksi pertanian mulus, petani Ataran Lukap sumringah
Jalan sentra produksi pertanian mulus, petani Ataran Lukap sumringah.
Indonesia Memilih

RATUSAN Petani di areal persawahan/ataran Lukap, Desa Tanjung Agung, Seginim, Bengkulu Selatan, Bengkulu tersenyum sumringah.

Sebab, kubangan lumpur di jalan sentra produksi pertanian menuju sawah mereka lenyap seketika usai pemerintah desa setempat membangun badan jalan rabat beton.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Menggunakan dana desa tahun anggaran 2023 sekitar Rp277 juta, jalan sepanjang 387 meter terbentang kokoh dan mulus.

Guna memastikan aliran air antar petak sawah tidak terganggu, di jalan tersebut juga dibuat tiga plate deuker ukuran 1×1,5 meter dan 12 gorong-gorong berdiameter 20 cm.

Dikerjakan dengan sistem padat karya tunai (PKT), pembangunan jalan ini memakan waktu sekitar tiga bulan dan kini telah rampung 100 persen.

“Terima kasih kepada Pemerintah Desa Tanjung Agung yang sudah memberikan perhatian maksimal terhadap kondisi jalan ini,” kata seorang petani saat ditemui di sawahnya, Kamis (14/12/23) sore.

Dia berharap, pembangunan jalan sentra produksi pertanian ini bisa dilanjutkan tahun depan, mengingat masih ada sekitar 3 kilometer yang perlu diperhatikan pula.

Di Ataran Lukap, sambung pria paruh baya ini, terdapat 200 hektar lebih sawah milik warga Tanjung Agung dan sekitarnya, sementara kondisi jalannya masih rusak parah.

Terpisah, Kelapa Desa Tanjung Agung, Januari meminta para petani bersabar menunggu giliran pembangunan yang sedang diagendakan pemerintah desa.

“Keterbatasan anggaran menjadi kendala utama. Jadi terpaksa kita bangun bertahap sampai beberapa tahun ke depan,” terangnya.

Januari optimis, jalan sentra produksi pertanian di Ataran Lukap bisa dibangun tuntas pada 4-5 tahun anggaran mendatang.

Jalan sentra produksi pertanian sepanjang 387 meter terbentang kokoh dan mulus di antara sawah-sawah milik warga petani
Jalan sentra produksi pertanian sepanjang 387 meter terbentang kokoh dan mulus di antara sawah-sawah milik warga petani.

“Pembangunan rabat beton tahun pertama ini kita maksimalkan kualitas dan kuantitasnya agar bisa bertahan lama,” ungkapnya.

“Mohon dirawat bersama, supaya tahun berikutnya kita langsung anggarkan untuk menyambungnya lebih panjang ke dalam kawasan,” pinta Januari.

[gni]

 

Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *