Jalan Sentra Produksi Rusak Berat, Ratusan Petani Merugi

Kepala Desa Gunung Ayu, Mikardin bersama seluruh perangkat dan pendamping desa merampung RPJM Desa 2022-2027 di kantor desa setempat, Kamis siang
Kepala Desa Gunung Ayu, Mikardin (paling kanan) bersama seluruh perangkat dan pendamping desa merampung RPJM Desa 2022-2027 di kantor desa setempat, Senin (3/1) siang.
Indonesia Memilih

BENGKULU SELATAN, KompolmasTV Ratusan petani di Desa Gunung Ayu, Seginim, Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu menyesalkan respon seorang oknum wakil rakyat setelah mendapat pengaduan petani setempat rugi akibat kondisi buruk jalan sentra produksi.

Alih-alih memberikan solusi atau minimal saran cara memperbaiki jalan yang tengah rusak berat tersebut, oknum anggota DPRD Bengkulu Selatan daerah pemilihan (Dapil) III itu justru mengeluarkan kalimat menohok.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Salah satu petani mengungkapkan, oknum Dewan itu seolah menyalahkan petani penanam sawit sebagai biang perusak jalan, yakni saat mobil-mobil pengangkut membawa muatan melebihi kapasitas maksimal.

“Tak manusiawi. Ini bukan saja melepas persoalan tanpa solusi, tapi juga berpotensi mengadu domba petani sawit dengan petani padi yang sama-sama mencari rezeki di hamparan sawah dan perkebunan ratusan hektar ini,” sesalnya, Senin (3/1) pagi.

Meski tidak menyebut nama oknum anggota DPRD dimaksud, pria paruh baya ini meminta Pemerintah Desa Gunung Ayu melupakan janji-janji politik yang belum pasti, perbaikan jalan sebaiknya dilaksanakan pemerintah desa saja.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Gunung Ayu, Mikardin mengungkapkan pihaknya tengah merampungkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa disusul penetapan Rencana Kegiatan Pembangunan (RKP) Desa 2022.

“Perbaikan jalan itu masuk dalam program prioritas, dan kami sedang memproses tahap-tahapannya,” ungkapnya didampingi Sekretaris Desa Yayatman Bastari, Senin (3/1) siang.

Lebih lanjut Yayatman menjelaskan, jalan sentra produksi Gunung Ayu-Sulian terakhir digusur tahun 2019 silam. Setahun kemudian, jalan tanah itu sudah mengalami sedikit kerusakan.

Saat penetapan RKP Desa 2021, pada September 2020, ditetapkan perbaikan jalan secara manual. Tapi saat akan dilaksanakan perbaikan sesuai rencana semula, kondisi jalan makin parah dan dinilai tidak memungkinkan lagi dilakukan secara manual.

“Siring lama-lama tertutup rumput, air hujan jadi mengalir di tengah jalan dan menyebabkan kerusakan berat. Kami juga tidak mungkin menghalangi orang melintasi jalan umum itu saat becek, ini membuat rusaknya makin berat,” paparnya.

Melihat kondisi itu, lanjut Yayat, Pemerintah Desa Gunung Ayu putuskan menunda realisasi yang telah dianggarkan pada APB Desa 2021, karena perbaikan manual dengan sistem padat karya tunai (PKT) dinilai tidak efektif lagi.

Sekitar Rp150 juta dana perbaikan itu dimasukkan dalam Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tahun 2021, dan akan dianggarkan kembali pada APB Desa tahun 2022 untuk perbaikan menggunakan alat berat.

“Itu pun kalau kondisi keuangan memungkinkan untuk menambah anggaran SiLPA itu, penggunaan alat berat kita belum hitung berapa nominalnya,” imbuhnya.

Di sisi lain, Yayat meragukan penambahan pagu anggaran perbaikan jalan tersebut, mengingat kecilnya prosentase dana pembangunan fisik yang telah digariskan pemerintah pusat melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 tahun 2021.

“Solusi lainnya memang ada di pemerintah daerah. Apalagi keluhan petani padi memang sudah menjadi-jadi, butuh biaya tambahan 50 ribu rupiah untuk ojek per karung gabah, sementara harga gabah sudah lama tidak membaik,” akunya.

Yayat membantah keberadaan kebun sawit di kawasan itu menjadi penyebab kerusakan jalan, sebab semua pihak yang menggantungkan hidupnya di situ sudah sama-sama menyadari dan berupaya mengantisipasi semampunya.

“Tanam sawit karena kondisi lahannya tidak memungkinkan jadi sawah, luasnya (tiap petani-red) juga tidak seberapa, sekadar untuk penuhi kebutuhan sehari-hari,” tutupnya.

Hingga berita ini diturunkan, oknum wakil rakyat dimaksud masih dalam upaya dikonfirmasi.[im]

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *