KESERIUSAN Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat (Kejati Kalbar) usut tuntas tiga kasus korupsi di wilayah itu diapresiasi banyak kalangan.
Di antaranya dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Informasi Data Investigasi Korupsi dan Kriminal Khusus (Lidik Krimsus) Kalbar.
“Lidik Krimsus RI Kalbar mengapresiasi kinerja Kejati Kalbar beserta jajaran yang telah berhasil mengungkap dugaan korupsi di daerah ini,” tutur Hadysa Prana, di Pontianak, Sabtu (2/12/2023) pagi.
Ketua DPD Lidik Krimsus RI Kalbar ini menyatakan kesiapan pihaknya mendukung langkah-langkah diambil Kejati dalam upaya pemberantasan korupsi di Bumi Khatulistiwa.
Hadysa menyebutkan, sedikitnya telah tiga kasus korupsi yang sempat menyedot atensi publik berhasil diungkap lembaga penegakan hukum di bawah kepemimpinan Dr Drs Muhammad Yusuf SH MH tersebut.
Yakni meliputi dugaan korupsi proyek pembangunan waterfront di Muare Ulakan, depan Keraton Alwatzikhoebillah, Kabupaten Sambas, tahun anggaran 2022.
Kedua, lanjut Hadysa, dugaan korupsi di lingkungan Bank Kalbar Cabang Kota Singkawang.
Kemudian dugaan korupsi pengadaan kapal feri penyeberangan Desa Perigi, Kecamatan Silat Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, tahun anggaran 2019.
Kinerja super Kejati ini, menurut Hadysa sejalan visi dan misi Lidik Krimsus RI dalam upaya mewujudkan pemerintahan bersih dan berwibawa.
“Mari kita dukung terus upaya Kejaksaan cegah korupsi, kolusi dan nepotisme secara total dalam rangka mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri dan bermartabat,” imbaunya. [skw]