Halau Tikus, 4 Prajurit TNI Temukan Tas Berisi Rp45 Miliar

Halau tikus, 4 prajurit TNI temukan 3 tas berisi barang Rp45 miliar
Halau tikus, 4 prajurit TNI temukan 3 tas berisi barang Rp45 miliar.
Indonesia Memilih

SEORANG Pengguna jalur tikus perbatasan darat Indonesia-Malaysia ngacir terbirit-birit usai disapa empat prajurit TNI.

Bermanuver gesit bagai pesawat tempur, pria tidak dikenal yang semula terlihat berjalan santai memasuki wilayah Indonesia itu balik kanan lalu tancap gas kembali ke wilayah Negeri Jiran.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Entah saking girang atau justru karena panik, ‘pelari’ dadakan lintas negara itu ternyata meninggalkan tiga tas berisi barang berharga untuk empat prajurit TNI yang baru saja menyapanya.

Tidak tanggung-tanggung, setelah ditimbang harganya ditaksir melampaui Rp45 miliar.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XII Tanjungpura, Kolonel Inf Ade Rizal Muharram membenarkan kejadian dialami empat prajurit Yonif 645/Gardatama Yudha tersebut.

Dijelaskan, empat prajurit itu adalah Satgas Pamtas RI-Malaysia dari Pos Pamtas Sentabeng, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

Menurut laporan Dansatgas Pamtas Yonif 645/Gty Letkol Inf Hudallah, terang Ade, Jum’at siang sekitar jam 13.00 WIB Danpos Pamtas Sentabeng Letda Inf Dedi bersama tiga anggotanya melaksanakan patroli rutin.

Di Jalan Kayu Buluh desa setempat, sekitar jam 16.45 WIB tim patroli melihat seseorang dari arah Malaysia.

“Saat kontak pandang sekitar 50 meter, dia diminta berhenti. Orang itu malah lari sambil membuang barang bawaan berupa tiga tas,” urainya di Media Center Kodam XII/Tpr, Jalan Teuku Umar, Pontianak, Sabtu (11/3).

Pengejaran pun dilakukan. Namun, lanjut Ade, orang itu terus memacu kecepatan langkahnya dan masuk ke wilayah Malaysia.

Personel Satgas Pamtas yang beposisi di titik netral akhirnya menghentikan pengejaran karena pria tersebut sudah berada di wilayah Malaysia.

Kemudian, papar Ade, Danpos Pamtas Sentabeng Letda Inf Dedi memerintahkan anggotanya kembali ke titik awal pengejaran untuk mengecek barang yang dibuang.

“Didapati 12 bungkus berisi sabu seberat 12,9 kilogram. Dikemas dalam sembilan bungkus Teh Qing Shan dan plastik bening tiga bungkus,” ungkapnya.

Penemuan barang haram itu segera dilaporkan Danpos kepada Danki SSK ll Lettu Inf Prayudi Yusga Sudarno ST Han.

“Saat ini barang bukti masih diamankan di Pos Kout Jagoi Babang, Kecamatan Jagoi Babang, Bengkayang. Selanjutnya akan diserahkan kepada BNN,” tutup Ade.

Informasi terhimpun KompolmasTV, harga sabu di wilayah Kalimantan Barat dan sekitarnya saat ini berkisar antara Rp2,5 miliar hingga Rp3,5 miliar per kilogram.

Dengan demikian, 12,9 kilogram sabu yang ditemukan Letda Inf Dedi bersama tiga anggotanya itu senilai Rp45 miliar lebih.

Seorang terduga bandar sabu di bilangan Pasar Serikin Malaysia, dekat perbatasan Jagai Babang Indonesia, mengaku acapkali bertransaksi sabu dengan “pemain” asal Indonesia dengan harga maksimal Rp900 juta/kg.

Kepada Borneo Post (grup Kompolmas berbasis di Kuching, Malaysia), pria yang pernah tinggal di Kota Pontianak ini blak-blakan menyebut harga (Rp900 juta) itu dua kali lipat dibanding harga umum di wilayah Malaysia Timur.[jn98/pendam-xii/fer]

Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *