Miliki 2 Danau dalam Kota, Dispar Bidik Prospek Water Front City

Miliki 2 danau dalam kota, Dispar bidik prospek water front city
Miliki 2 danau dalam kota, Dispar bidik prospek water front city. [Foto: Tebat Rukis kini dan nanti]
Indonesia Memilih

DINAS Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bengkulu Selatan bidik prospek Kota Manna menjadi water front city atau kota depan air.

Miliki pantai indah di Pasar Bawah serta dua danau kecil —Tebat Rukis dan Tebat Gelumpai— di dalam kota dipandang sebagai modal pertama.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Langkah berikutnya, Dispar dituntut mampu merubah mindset masyarakat di sekitar tiga obyek wisata itu, khususnya soal tataletak hunian.

Sementara segenap OPD berkompeten, termasuk Dispar, akan melengkapi infrastruktur penunjang keperiwisataannya.

Demikian diutarakan Kepala Dispar, Rendra Febrianto usai rapat koordinasi bersama Bupati Gusnan Mulyadi di Aula Dispar, Kamis (13/10) siang.

Dia memandang, gagasan bupati soal strategi membangkitkan industri pariwisata sudah saatnya dieksekusi melalui program aksi yang tepat.

“Tadi (Rakor-red) adalah permulaan. Selain industri, pemaketan wisata juga disinggung. Nanti akan dilanjutkan FGD dengan stakholder, termasuk Pokdarwis dan pegiat wisata daerah,” ujarnya.

Sebelumnya, Gusnan saat memimpin Rakor menyoroti betapa lelahnya membangun Pantai Pasar Bawah sebagai obyek wisata kalau masyarakat hanya dijadikan penonton atau konsumen.

Padahal, dengan langkah-langkah pendekatan yang tepat, mindset masyarakat sekitar pantai itu bisa diubah sebagai pegiat pariwisata pula.

Sebab, dengan mengubah arah beranda rumah mereka saja, yang sebelumnya membelakangi pantai, akan mampu menonjolkan keindahan luar biasa.

Apalagi kalau diiringi dengan sedikit memoles rumah mereka, tentu peluang usaha home stay akan terbuka.

Demikian pula dengan Tebat Rukis, serta Tebat Gelumpai yang kini dalam proses pembangunan infrastruktur.

Tebat Gelumpai dalam proses pembangunan infrastruktur
Tebat Gelumpai dalam proses pembangunan infrastruktur.

Gusnan memberi contoh, kemajuan pesat Kampung Morten, sebuah perkampungan nelayan di Melaka, patut ditiru untuk memotivasi perwujudan water front city di Bengkulu Selatan.

“Dulu kampung itu kumuh, sungainya kotor, semua rumah membelakangi sungai. Tapi setelah rumah-rumah itu berubah arah, jadi destinasi wisata terkenal,” ungkapnya.

Gusnan menandaskan, Dispar harus jeli baca situasi dan peluang pasar, agar industri wisata yang digadang-gadang bisa marketable dan kompetitif.[duf]

Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *