VIDEO Rekaman Closed Circuit Television (CCTV) atau kamera pengawas di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Parittiga akhirnya diperiksa.
Misteri kebohongan penganiayaan siswa kelas VII B SMPN 3 pun terbongkar di hadapan kepala sekolah, guru-guru dan para orangtua siswa.
Dalam video berdurasi hampir setengah hari itu tidak terlihat tindak penganiayaan seperti pengakuan AL dan dibenarkan orangtuanya.
Pembuktian demikian bikin blunder Rin selaku orangtua korban. Sikap dan tindakannya sepekan terakhir diduga telah mencemarkan nama baik sekolah dan membuat laporan palsu kepada polisi.
“Tidak ada penganiayaan, mereka (para siswa-red) hanya bermain di jam istirahat,” kata paman AL, Rudi saat dikonfirmasi Rabu (12/10) malam.
Dijelaskan, waktu itu AL dan beberapa teman sekelas bermain, salah satu dari mereka memutar-mutarkan tangan dan tanpa sengaja mengenai mata AL yang sedang berlari.
“Tidak ada itu dipegang lalu dipukuli,” tegas Rudi.
Kepala SMPN 3 Parittiga, Kasilawati kepada KompolmasTV menegaskan, hari itu memang tidak ada keributan yang berakhir pada penganiayaan terhadap AL.
“Untuk keterangan lebih lanjut, sebaiknya tanya langsung ke orangtua AL yang sudah menyaksikan bersama rekaman kejadian,” anjurnya, Rabu malam.
Kasilawati tidak menyebutkan langkah selanjutnya untuk menyikapi kebohongan yang berawal dari anak didiknya kemudian diduga ‘dibumbui’ pihak orangtua hingga merepotkan banyak pihak.
Hingga berita ini diturunkan, orangtua AL dan pihak-pihak berkompten lainnya masih dalam upaya dikonfirmasi.
Redaksi juga tengah meminta rekaman CCTV dimaksud kepada pihak sekolah untuk dipublikasikan demi merehabilitasi nama baik SMPN 3 Parittiga, Bangka Barat.[iq]
Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV
