Menyendiri di Gubuk Reot, Tua Renta Ini Luput dari Radar Sosial Pemerintah

Menyendiri di gubuk reot, tua renta ini luput dari radar sosial pemerintah
Menyendiri di gubuk reot, tua renta ini luput dari radar sosial pemerintah.
Indonesia Memilih

JUNAIDI Kepala Desa (Kades) Batu Panco, Kecamatan Ulu Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, bergegas keluar dari sebuah gubuk reot.

Setelah dirasa cukup jauh meninggalkan gubuk, ia membungkukkan tubuh ke arah saluran drainase sembari memegangi perut,

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Sang Kades mengaku mual mencium aroma menyengat di hunian panggung yang sangat tidak layak huni tersebut.

Siang itu, sembari berjalan menuju kediamannya, Junaidi bercerita soal penghuni gubuk kayu yang baru saja ia kunjungi guna mengantar Kompolmas.tv, Sabtu (8/4).

Perempuan renta berusia 74 tahun itu adalah Nusia. Tinggal menyendiri di gubuk berlantai pelupuh bambu dan papan lapuk yang hampir roboh.

Janda penderita sakit menahun tersebut selama ini luput dari “radar sosial” pada beberapa program mentereng yang dielu-elukan pemerintah.

Nusia baru tersentuh saat pemerintah desa setempat diamanatkan menentukan target penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari dana desa.

Tepatnya, hal itu terjadi sejak 2020 silam, saat pemerintah pusat berupaya menanggulangi dampak sosial ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid-19.

Tentu saja, Junaidi tidak sedang membual. Sebab tadi saat kami berada di atas gubuk, seorang putera Nusia juga mengungkapkan senada soal perhatian pemerintah terhadap ibunya.

Bahkan Nusia sendiri sempat berbincang ringkas dengan Kompolmas.tv tentang hal tersebut dan siapa saja yang mengurus kebutuhan hidupnya selama tidak bisa lagi bekerja mengais nafkah.

“Tahun ini aku tidak puasa, maklum lah sakit-sakitan begini,” ucapnya dengan suara serak.

Nusia coba bangkit dari pembaringannya di atas lantai rapuh tanpa alas. Dia mengaku lupa sejak kapan kedua kakinya lumpuh.

Biasanya, kaum miskin sejati memang takkan sembarangan mengumbar keluhan. Mereka tidak pasrah, terus berjuang semampunya sembari selalu bersyukur dengan apapun kondisinya.

Demikian pula Nusia yang hingga kini terus dirawat puteranya, bahkan secara kasat mata bertaraf ekonomi tidak jauh berbeda dengan Sang Ibunda tercinta.

Semoga hati para pendamping program sosial pemerintah segera terbuka untuk orang-orang kurang beruntung seperti Nusia.

Atau minimal kaum fakir miskin yang lagi-lagi harus berlapang dada dengan kecerobohan pendataan.[cen]

 

 

 

Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *