BENGKULU SELATAN | KompolmasTV — Himpitan ekonomi keluarga, memaksa Ratna (29), penderita kanker payudara di Desa Batu Lambang, Kecamatan Pasar Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, hanya mampu berobat seadanya.
Ibu dua anak mengaku pemerintah daerah (Pemda) belum hadir dalam persoalan hidupnya sejak menderita kanker ganas tersebut sekitar tiga tahun lalu.
Jangankan untuk berobat, buat makan sehari-hari saja sudah kewalahan, hanya mengandalkan penghasilan ibu kandungnya yang bekerja serabutan.
Sementara Sang Suami sudah lebih dulu tak mampu bekerja, karena mengalami kebutaan pada kedua matanya saat memanen padi.
Ironisnya, berbagai bantuan sosial yang selama ini digelontorkan pemerintah justru belum dirasakan Ratna sekeluarga.
“Baru setalah ada Covid-19, dapat bantuan langsung tunai dari dana desa,” bebernya saat dikunjungi segenap pengurus DPC Partai Gerindra Bengkulu Selatan, Sabtu (25/9) sore.
Menyaksikan langsung kondisi Ratna sekeluarga, Ketua DPC Partai Gerindra Deby Setiawan menilai keseriusan pemerintah daerah setempat mengurus warganya patut dipertanyakan.
“Tentu kita prihatin, masih ada saja warga Bengkulu Selatan dalam kesulitan hidup yang luput dari perhatian. Belum tentu ini disengaja, tapi jelas kelalaian pemerintah,” ujarnya.
Meski sudah memperoleh BLT, pengobatan Ratna belum memungkinkan dengan dana secuil itu. Sedangkan fasilitas BPJS gratis dari Pemkab juga tak kunjung diperolehnya.
“Saya ajak beberapa pengurus DPC Gerindra ke sini untuk memantau langsung kondisinya, memberikan bantuan sekadarnya untuk meringankan beban. Tapi pemda tetap wajib membantu Ratna,” desaknya.
Dalam kesempatan tersebut, Deby dan rekan-rekan memberi bantuan sembako dan uang tunai hasil donasi para kader Gerindra.[win]