Susul Iran, Turki dan Rusia, China Kecam Serangan AS dan Inggris ke Yaman

Susul Iran, Turki dan Rusia, China kecam serangan AS dan Inggris ke Yaman
Susul Iran, Turki dan Rusia, China kecam serangan AS dan Inggris ke Yaman. [Foto: Tangkapan layar video detik-detik serangan ke Yaman]
Indonesia Memilih

SERANGAN Amerika Serikat (AS) dan Inggris ke lima kota di Yaman pantik kecaman dan kritik keras dari sejumlah negara besar.

Serangan udara tidak proporsional yang ditunggangi Israel itu dinilai sebagai langkah pengecut berkedok penanggulangan ketegangan di Laut Merah.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Pemerintah China melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Mao Ning sesalkan tindakan gegabah AS dan Inggris tersebut.

“Kami mengimbau pihak-pihak terkait tetap tenang dan menahan diri untuk mencegah konflik meluas,” pintaya di Bejing, dikutip CNBC Indonesia via Malay Mail, Jum’at (12/1/24).

Beberapa jam sebelumnya, Iran dan Rusia melontarkan respons keras terhadap seranga udara yang menewaskan sedikitnya lima orang tersebut.

Iran menuding AS dan sekutunya telah melanggar kedaulatan Yaman dan sedang berusaha memicu Perang Dunia (PD) III, mengalihkan isu sebenarnya yaitu genosida Zionis Israel di Gaza.

Sementara Moskow mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) segera menggelar pertemuan darurat.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan juga bereaksi keras. Dia menengarai, AS dan sekutunya hendak merubah Laut Merah menjadi lautan darah.

Berbicara di depan parlemen dan para menteri, di Ankara pada Jum’at (12/1), Erdogan menegaskan Turki tetap pada penyiapan dokumen untuk menyeret Israel ke pengadilan dunia terkait kasus genosida atas rakyat Palestina.

Dia mengingatkan, tidak ada tempat bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk bersembunyi atau mencari pembelaan atas genosida dan kejahatan perang yang lakukan.

Diwartakan sebelumnya, AS dan Inggris melancarkan serangan udara ke lima kota di wilayah Republik Yaman yang mereka yakini sebagai kantong pertahanan milisi Houthi.

Serangan pada Jum’at (12/1) dini hari itu menjadi awal meletusnya perang baru di kawasan Timur Tengah.

Di ibukota Yaman, Sanaa, sejumlah ledakan mengguncang dahsyat saat mayoritas warga setempat menantikan adzan subuh.

Jet-jet tempur Typhoon milik Inggris yang membopong rudal Paveway lepas landas dari Pangkalan Akrotiri, Siprus.

Sejumlah jet tempur F/A-18E/F Super Hornet milik AS diterbangkan dari geladak kapal induk USS Dwight D Eisenhower di sekitar Laut Merah.

Informasi terkini menyebutkan, sedikitnya 73 obyek serangan luluh-lantak dibombardir dalam serangan itu, lima orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

[GO/egi]

 

Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *