Jumlah Korban Gempa Bumi 7,5 SR Taiwan Bertambah, Begini Nasib 3.343 WNI di Hualien

Jumlah korban gempa bumi 7,5 SR Taiwan bertambah, begini nasib 3.343 WNI di Hualien
Jumlah korban gempa bumi 7,5 SR Taiwan bertambah, begini nasib 3.343 WNI di Hualien. [Foto: Ist RTI Radio Taiwan]
Indonesia Memilih

JUMLAH Korban akibat gempa bumi mematikan berkekuatan 7,5 Skala Richter (SR) di Taiwan terus bertambah.

Otoritas berwenang di Hualien Taiwan, pusat gempa, mengonfirmasi hingga Rabu (3/4/24) malam bertambah dua, menjadi sembilan orang meninggal dunia.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Sementara jumlah korban luka-luka juga bertambah dari sekitar 700 menjadi 821 orang dan lebih 100 lainnya masih dinyatakan hilang.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Judha Nugraha mengungkapkan, 3.343 warga negara Indonesia (WNI) di Hualien County dalam kondisi selamat.

Dia memastikan tidak ada WNI menjadi korban tewas atau luka-luka akibat gempa bumi tersebut.

“Menurut data otoritas keimigrasian Taiwan, jumlah WNI di Hualien sebanyak 3.343 orang, mayoritas pekerja migran. Total WNI di Taiwan adalah 284.751 orang,” ungkap Judha di Jakarta, dikutip CNN Indonesia, Rabu (3/4).

Kedutaan Besar RI (KBRI) Tokyo serta Kantong Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, sambung dia, terus berkoordinasi dengan otoritas setempat terkait bencana tersebut.

Dua lembaga RI di dua negara itu juga mengintensifkan komunikasi dengan simpul-simpul WNI di wilayah terdampak.

Sebelumnya diwartakan, gempa berkekuatan 7,5 SR atau magnitudo 7,7 guncang Hualien County, Taiwan, Rabu pagi sekitar jam 06.58 waktu setempat atau 05.58 WIB.

Badan Survei Geologi AS (USGS) melaporkan, pusat gempa berada di darat, sekitar 18 kilometer selatan Hualien, kedalaman 34,8 kilometer.

Kontributor KompolmasTV di Xincheng, 7 kilometer utara ibu kota Hualien, Barbara Natalie Chung mengabarkan, wilayah dengan dampak gempa terparah berada dalam radius 11-15 kilometer dari pusat gempa.

Pemerintah negara tetangga Taiwan, Jepang, sempat mengeluarkan peringatan dini bakal terjadi tsunami setinggi tiga meter di pulau-pulau kecil perbatasan kedua negara, terutama di Okinawa, dan memerintahkan evakuasi segera.

Tsunami setinggi 0,3 meter sempat terjadi di pesisir barat daya Jepang, Pulau Yonaguni, Rabu siang.

Namun gelombang tsunami lebih besar diprediksi makin jauh dari kemungkinan, sehingga otoritas Jepang mencabut peringatan dadrurat tersebut pada Rabu sore. [chg/vil]

Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *