PEMBANTAIAN Bidadab militer penjajah Israel (IDF) yang akibatkan setidaknya 21.822 nyawa rakyat sipil Palestina melayang selama membombardir Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, telah memantik solidaritas masyarakat dunia.
Menggunakan momen malam Tahun Baru 2024, para aktivis pro-Palestina menyerukan gencatan senjata di Gaza.
Melalui kampanye global dengan tagline Countdown 2 Ceasefire, mereka mendesak para pemimpin dan masyarakat dunia bergabung dalam acara virtual pada malam pergantian tahun, Minggu (31/12/2023).
Kampanye ini dilakukan dengan bersama-sama dan seretak memasang spanduk atau virtual banner di platform digital berisi seruan gencatan senjata permanen di Gaza, serta meneriakkan “Gencatan Senjata Sekarang” dan mengubah hitungan mundur menuju Tahun 2024 di zona waktu negara masing-masing menjadi hitungan mundur gencatan senjata di Gaza.
Dilansir laman countdown2ceasefire.com, malam tahun baru adalah momen perayaan di seluruh dunia. Ini jadi kesempatan menciptakan resolusi demi masa depan lebih cerah.
“Dengan hampir 30 ribu warag sipil tewas, termasuk lebih 10 ribu anak-anak, satu-satunya resolusi Tahun Baru kami adalah menyerukan gencatan senjata permanen,” ujar pengelola situs kampanye akar rumput berbasis di London tersebut, dikutip Al-Jazeera, Kamis (28/12) lalu.
Penyelenggara mengeklaim, para aktivis dari lebih 30 negara menyatakan kesiapan bergabung dalam kampanye ini, termasuk Jerman, Swiss, Turki, Malaysia, Australia, Tanzania, Meksiko dan Indonesia.
“Gencatan senjata permanen adalah langkah pertama mengakhiri situasi menyedihkan saat ini, dan langkah nyata menuju pemulihan trauma dan membangun kembali,” kata juru bicara kampanye, Bushra Mohammad dalam sebuah pernyataan sehari sebelum pergantian tahun.
Pantauan KompolmasTV, live streaming kampanye virtual ini masih berlangsung di Twitter-live hingga Senin (1/1/2024) dini hari waktu Indonesia.
Silakan KLIK DI SINI untuk mengikuti kampanye #countdown2ceasefire demi mendorong penghapusan penjajahan terhadap Palestina yang berdaulat.
[GO/if]
—
Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV
