BENGKULU SELATAN | KompolmasTV — Harapan Desa Durian Seginim Kecamatan Seginim dikukuhkan sebagai desa wisata ke-17 di Kabupaten Bengkulu Selatan telah pupus.
Tepatnya sejak pemerintah desa setempat tidak menyeriusi proses verifikasi faktual Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Dinas Pariwisata (Dispar), tiga bulan lalu.
Padahal, hanya bermodal sekali ‘tiup’ saja, desa legendaris yang terkenal kaya peninggalan bersejarah ini bisa mensejajarkan diri dengan 16 desa wisata lainnya.
“Memang harus diakui juga, menjadi desa wisata itu gampang-gampang sulit. Destinasinya bisa saja sudah ada, tapi tetap butuh kerjasama dan kekompakan,” tutur Mirzan Parozi, Jum’at (11/6) sore.
Tokoh muda Durian Seginim ini menilai, peran aktif seluruh komponen masyarakat turut menentukan arah kebijakan pembangun desa, termasuk di dunia pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Sebelum melangkah ke arah itu, tentunya diperlukan sosialisasi intensif. Nah, di sini letak peran pemerintah desa sesungguhnya, agar masyarakat memahami maksud dan tujuan,” tandasnya.
Cicit Pangeran Mukmin ini mengaku, Durian Seginim tidak hanya memiliki situs bersejarah berupa rumah Sang Pangeran yang kini telah dijadikan cagar budaya.
Dengan posisi geografis di pertigaan Bengkenang-Air Nipis dan sebagian wilayah dibelah Sungai Bengkenang, desa tersebut punya keunggulan tersendiri jika inovasi desa bisa diterapkan di sektor ekonomi kraetif.
“Pemerintah desa yang umumnya terpelajar dan punya wawasan lebih luas dibanding masyarakat biasa, dituntut mampu menstimulasi pandangan khalayak terhadap potensi-potensi ini,” ujar Parozi.
Karenanya, dia menegaskan…
