Dor! 1 Demonstran Tewas Ditembak, 20 Orang Ditangkap Polisi

Satu demonstran tewas ditembak, 20 orang ditangkap polisi
Satu demonstran tewas ditembak, 20 orang ditangkap polisi. Terlihat salah satu korban dievakuasi rekan-rekannya dari TKP, Sabtu pagi. [Foto: Tangkapan layar]
Indonesia Memilih

PULUHAN Warga Desa Bangkal diduga akan melakukan demonstrasi anarkis di areal perkebunan PT Hampara Masawit Bangun Persada (HMBP).

Dalam video amatir diterima Kompolmas Kalteng, para demonstran terpantau mempersenjatai diri dengan mandau, tombak dan aneka jenis senjata tajam lainnya.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Sedikitnya tiga warga Desa Bangkal terkena tembakan peluru tajam dalam tindak pengendalian massa yang oleh banyak kalangan disebut paling semberono dan brutal tersebut.

Salah satu korban dikabarkan tewas di tempat, dua lainnya kritis dan hingga Minggu (8/10/2023) pagi belum diketahui nasibnya.

Dalam video disebarluaskan pihak demonstran, terlihat dua korban tergeletak bersimbah darah di atas tanah.

Salah satunya dengan bagian ulu hati korban berlubang ditembus proyektil dari arah depan.

Insiden berdarah ini terjadi di areal perkebunan sawit milik PT HMBP berlokasi di Desa Bangkal, Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng), Sabtu (7/10) pagi.

Belum diketahui siapa penembak tiga warga itu sebab selain polisi bersenjata lengkap mengamankan situasi, pihak kepolisian juga menuding beberapa demonstran membawa senjata api rakitan.

Mungkinkah tiga demonstran itu terkena peluru kesasar dari senjata api rakitan milik sesama demonstran?

Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Erlan Munaji mengklaim, pihaknya sudah melakukan upaya persuasif sebelum melakukan langkah represif.

Dia membenarkan, 20 demonstran telah ditangkap polisi. Mereka didapati membawa senjata api dan senjata tajam.

Informasi terhimpun Kompolmas Kalteng, dengan tidak memenuhi kewajiban 20 persen plasma dan dugaan mencaplok hutan di luar konsesi atau hak guna usaha (HGU), masyarakat Bangkal dan sekitarnya menilai PT HMBP telah menjajah kampung mereka.

Dua hal ini picu aksi penolakan warga terhadap PT HMBP sejak 16 September 2023 lalu, dan memuncak jadi aksi unjuk rasa pada Sabtu kemarin.

[DUL]

Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *