Aksi Damai 14 Hari Berujung Bentrok, Botol Miras di Mobil Polisi Milik Siapa?

Aksi unjuk rasa damai selama 14 hari berujung bentrok di hari terakhir
Aksi unjuk rasa damai selama 14 hari berujung bentrok di hari terakhir. [Foto: 2 tangkapan layar video viral]
Indonesia Memilih

AKSI Unjuk rasa damai karyawan PT Duta Palma Agro di area pabrik kelapa sawit (PKS) milik Duta Palma Grup, Kecamatan Jagoi Babang, Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar), berujung bentrok.

Informasi terhimpun Kompolmas Kalbar, aksi damai menuntut kebijakan normatif perusahaan ini terbagi dua sesi, yakni mogok kerja selama dua pekan dilanjutkan unjuk rasa di hari ke-14.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Kericuhan unjuk rasa meluluhlantakkan beberapa mobil polisi dan sejumlah orang terluka ini diduga dipicu provokasi pihak kepolisian yang ditugaskan mengamankan jalannya unjuk rasa, Sabtu (19/8/2023).

Ketua Serikat Buruh Pelikha, Mulyono mengklaim unjuk rasa ini sudah sesuai prosedur.

“Sebelumnya, kami tidak anarkis. Tapi polisi terlalu agresif, menekan kami dengan gas air mata,” ungkapnya, usai kejadian.

Tindakan itu, kata Mulyono, memicu amarah, terjadilah bentrok antara pengunjuk rasa dengan polisi.

Selain itu, dia menyoroti temuan dua kardus botol diduga berisi minuman keras di mobil polisi pengaman unjuk rasa.

“Sangat disayangkan, pengaman dan pengayom masyarakat melakukan hal tidak terpuji dengan membawa itu,” sesalnya.

Dari beberapa video amatir yang tersebar luas di media sosial, diketahui tidak sedikit massa aksi mengalami luka-luka akibat tertembak puluru karet polisi.

Beberapa kendaraan operasional polisi terlihat menjadi sasaran amuk massa yang tersulut amarah.

Kapolres Bengkayang Polda Kalbar, AKBP Teguh Nugroho SH SIK MKI saat dihubungi belum bersedia memberi keterangan.

“Ditunggu saja ya. Nanti ada rilisnya melalui Humas, supaya satu pintu,” ringkasnya, Minggu (20/8) pagi.

Terpisah, Kapolda Kalbar, Irjen Pol Pipit Rismanto mengaku prihatin terhadap insiden di lingkungan Duta Palma Agro Grup tersebut.

Mengutip SuaraKalbar.id, dia membenarkan telah terjadi gesekan antara massa aksi dan petugas pengendali massa Polres Bengkaayang.

“Kami sudah membentuk tim khusus untk menyelidiki kasus itu yang terdiri dari unsur Itwasda dan Propam,” ujarnya, Minggu sore.

Pipit mengimbau masyarakat tidak terprovokasi cuplikan-cuplikan video yang tengah beredar luas, agar situasi Kamtibmas segera pulih.

Dia berjanji akan turut mendorong persoalan hubungan industrial karyawan dan perusahaan itu ke tingkat provinsi.

Hingga berita ini dipublikasikan, keterangan resmi dari perusahaan dan pihak-pihak berkompeten lainnya masih dalam uapaya dikonfirmasi. [ramon/petrus]

Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *