35 Rumah Terendam Banjir, Masyarakat Pertanyakan Pupuk Bersubsidi

Rumah warga di Desa Cinto Mandi Kecamatan Pino Raya terendam banjir sejak Minggu, 6 Februari 2022
Rumah warga di Desa Cinto Mandi Kecamatan Pino Raya terendam banjir sejak Minggu, 6 Februari 2022.
Indonesia Memilih

BENGKULU SELATAN, KompolmasTVSebanyak 35 rumah, termasuk rumah ibadah, di Desa Telaga Dalam dan Cinto Mandi Kecamatan Pino Raya, Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, terendam banjir sejak Minggu, 6 Februari 2022 kemarin.

Di Desa Bandar Agung Kecamatan Ulu Manna, jalan raya lintas Bengkulu Selatan-Pagaralam tertutup material longsor dan baru bisa dilewati kendaraan tadi malam.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Pusdalops BPBD Provinsi Bengkulu melaporkan, bencana banjir dan tanah longsor juga terjadi pada hampir seluruh kabupaten di Bumi Rafflesia sejak Jum’at (4/2) lalu.

Tercatat, per 7 Februari 2022 jam 08.00 WIB, total rumah penduduk terendam banjir mencapai 675 unit dan 10 rumah rusak parah.

Selain itu, terdapat dua gedung sekolah, satu fasilitas kesehatan, dan tiga kantor ikut terendam. Di sektor ekonomi masyarakat, terdata 87 hektar sawah terendam dan empat kolam ikan rusak.

BPBD menaksir, total kerugian materi sementara sekitar Rp970 juta.

Infografis banjir dan tanah longsor di Provinsi Bengkulu, 4-7 Februari 2022
Infografis banjir dan tanah longsor di Provinsi Bengkulu, 4-7 Februari 2022.

“Cuaca dengan curah hujan tinggi di Provinsi Bengkulu dari tanggal 4-6 Februari mengakibatkan banjir dan tanah longsor di beberapa daerah,” tulis laporan tersebut.

 

Pupuk Langka

Sementara itu, kelangkaan pupuk bersubsidi di kalangan petani tanaman pangan penerima manfaat masih menjadi trending topik sepekan terakhir.

Termasuk di Kecamatan Seginim dan Air Nipis yang menyandang predikat lumbung pangan, ribuan petani meminta pemerintah daerah setempat segera move-on dari ranah retorika.

Yakni dengan mengambil langkah-langkah konkret menanggulangi kelangkaan dimaksud.

“Sudah lama sebenarnya, tapi belum ada tindakan nyata dari Pemda. Sekarang tiap kali pupuk subsidi datang, tiap anggota kelompok tani hanya kebagian setengah zak, sangat tidak memadai,” keluah seorang petani Seginim, Senin (7/2) pagi.

Informasi terhimpun KompolmasTV, Bupati Bengkulu Selatan H Gusnan Mulyadi telah mendatangi PT Pusri untuk mencari solusi jitu, namun realisasinya masih butuh waktu.

Di pihak petani sendiri, ketergantungan terhadap pupuk kimia sangat tinggi. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) harus bekerja ekstra meyakinkan petani binaan agar bersedia beralih ke pupuk organik.[vin]

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *