Tenggak Gramaquat, Casis Polri Tewas

Tenggak Gramaquat, Casis Polri tewas
Tenggak Gramaquat, Casis Polri tewas. [Foto: Botol Gramaquat]
Indonesia Memilih

MISTERI Penyebab seorang Calon Siswa (Casis) Polri yang ditemukan tewas tidak wajar di atas lanting akhirnya mulai tersibak.

Terungkapnya hal ini menjawab beragam pertanyaan publik seputra kematian korban berinisial S (20) pada 5 September 2023 lalu.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Kasat Reskrim AKP Wendi Sulistiono STK SIK MH seizin Kapolres Sintang Polda Kalimantan Barat (Kalbar) AKBP Dwi Prasetyo Wibowo SIK mengatakan, S diduga bunuh diri dengan menenggak herbisida atau racun rumput.

Dugaan ini setelah polisi kembali mengurai timeline rangkaian aktifitas korban di hari kematiannya, sejak jam 07.30 WIB hingga jenazahnya ditemukan tergeletak di lanting Sungai Melawi.

“Terdapat aktifitas korban sekitar jam 11.00 WIB sampai 11.18 WIB terpantau CCTV mengunjungi kios pertanian untuk membeli racun rumput merk Roundup,” ungkapnya dalam keterangan tertulis diterima Kompolmas Kalbar, Kamis (18/1/24) malam.

Tidak lama berselang, sambung Wendi, korban datang kembali ke kios tersebut, jam 11.33 WIB hingga 11.36 WIB, untuk menukar herbisida merk Roundup yang sudah dibelinya dengan merk Gramaquat.

Setelah itu korban pulang ke rumah bibinya untuk beristirahat. Aktifitas korban berhenti pada jam 13.00 WIB ketika dua Casis satu grup dengannya menelpon tujuh kali tapi tidak direspon korban.

Merasa curiga korban tidak kembali ke Polres dan tidak merespons panggilan telepon, kata Wendi, saksi lainnya mendatangi kediaman korban untuk mengecek.

Saat itu, saksi mendapati korban sudah tidak berada di rumah, korban pergi tanpa memberitahu orang di rumah tersebut.

Jam 14.01 WIB, korban sempat melihat percakapan grup WhatsApp, ini terekam pada status read pesan di grup tersebut.

“Sebelumnya, sekitar jam 13.30 WIB seorang penyedot pasir di Sungai Melawi melihat korban jalan turun ke lanting dengan kondisi sedikit sempoyongan seperti orang mabuk,” bebernya.

Dari runtutan kejadian hingga ditemukannya tubuh korban di lanting, serta mengingat hasil autopsi tidak ditemukan keganjilan pada tubuh korban, Wendi menyebutkan kematian korban disebabkan masuknya zat berbahaya ke dalam tubuh.

Sementara itu, Kapolres Sintang juga menegaskan pihaknya tidak menemukan keganjilan pada tubuh korban berdasarkan keterangan rekan-rekan sesama Casis sewaktu berlatih di Polres Sintang.

“Ini upaya maksimal kepolisian khususnya Polres Sintang mengungkap kematian korban. Pihak keluarga sudah legowo dan ikhlas menerima kematian korban, tapi jika muncul fakta-fakta baru tentunya ini akan langsung kita sampaikan kepada keluarga korban,” demikian Kapolres.

Infromasi terhimpun Kompolmas Kalbar, Gramaquat adalah merk herbisida kontak purna tumbuh berbentuk larutan dalam air berwarna hijau tua dengan bahan aktif Parakuat Diklorida 282 SL, diproduksi PT Petrokimia Kayaku.

Sebotol Gramaquat berisi 1 liter dibanderal dengan harga sekitar Rp82,5 ribu.

Bahan aktif Parakuat Diklorida secara tradisional bisa diramu dengan bahan garam kasar, deterjen dan pupuk urea masing-masing satu bagian, ditambah ragi tapai sepertiga bagian.

Semua bahan tersebut diaduk bersamaan dalam air bersih. Ramuan ini menjadi solusi para petani di masa meroketnya harga herbisida sintetik.

[yn/sgi]

 

Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *