Sambut Ekowisata Serunting, Dispar Pinta Desa Segera Bangun Tidur

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bengkulu Selatan Drs H Yulian Fauzi MAP
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bengkulu Selatan Drs H Yulian Fauzi MAP.
Indonesia Memilih

DIJADIKANNYA Danau Kawutan Serunting, di Kecamatan Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, sebagai destinasi wisata unggulan daerah hendaknya menjadi atensi khusus bagi banyak kalangan.

Selain itu, semakin gencarnya kampanye konsep wisata ekologi (ekowisata) yang bakal diterapkan di kawasan danau seluas 33 hektar tersebut, diharapkan dapat memotivasi seluruh komponen di desa-desa sekitar kawasan mempersiapkan diri.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Demikian diutarakan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bengkulu Selatan Drs H Yulian Fauzi MAP, saat dikonfirmasi Serunting.com (grup KompolmasTV) di ruang kerjanya, Selasa (3/11/2020) siang.

“Saya yakin, desa-desa itu mampu berperan lebih (progresif dan produktif-red) dengan menggunakan sumber daya mereka. Apalagi sekarang ada dana desa yang bisa dialokasikan ke sektor pemberdayaan dan ekonomi kreatif, termasuk bidang pariwisata,” ucapnya.

Yulian merinci, selain Desa Muara Danau sebagai pusat kawasan danau, terdapat lima desa lainnya yang berbatasan dengan kawasan perairan tersebut, ditambah Padang Lebar sebagai desa penyangga.

Dia meminta, dalam konteks ini, desa-desa tersebut, termasuk Muara Danau sendiri, harus segera bangun dari tidur panjang, dan segera mempersiapkan diri.

Kesiapan dimaksud meliputi pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pengefektifan program Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), serta unit-unit usaha kreatif di desa masing-masing.

“Kalau hanya mengandalkan Dinas Pariwisata, kemampuan dananya sangat tidak sepadan (dibanding banyaknya obyek wisata yang juga butuh sentuhan-red),” tandasnya.

Yulian menyadari, luasnya peluang investasi usaha bidang kepariwisataan di Danau Kawutan Serunting butuh sosialisasi serius.

Agar pemerintah desa bersama seluruh komponen masyarakatnya menyadari peran strategis mereka dalam kawasan, maupun di wilayah-wilayah penyangga.

Sosialisasi ini di tingkat kedinasan dipandang masih sangat perlu dilakukan, bahkan hingga berulang kali, meski pemerintah desa sendiri sudah sering diajak ikut pelatihan sadar wisata.

“Saya sendiri sudah dua-tiga kali masuk ke situ. Memang bagus prospeknya. Makanya itu dijadikan destinasi unggulan. Nah, kalau sekarang ada gagasan (dari sekolah alam Dayung Serunting-red) konsepnya harus ekowisata, kita dukung itu,” ujarnya.

Lebih jauh Yulian mengingatkan, selain mengedepankan kelestarian ekosistem, nantinya Ekowisata Serunting harus mampu menjaring potensi pasar lebih luas, yakni dengan tetap memperhatikan segmen-segmen layak jual. Agar produktifitas seluruh pelaku usaha di kawasan itu bisa meningkat seiring waktu.

Dia berjanji, akan segera “merumput” di basecamp Dayung Serunting, berdialog dengan tujuh pemerintah desa setempat, Pokdarwis, dan para penggerak ekowisata tersebut, agar kolaborasi program Dispar dan Ekowisata Serunting bisa tercapai.

Yulian mengapresiasi peran Ikatan Media Online (IMO-Indonesia) DPW Bengkulu yang sejak beberapa waktu lalu konsisten menyuarakan perlindungan flora dan fauna penghuni ekosistem di Danau Kawutan Serunting.

Sehingga salah satu anggotanya menginisiasi pendirian sekolah alam Dayung Serunting yang kini menjadi penegas gagasan Ekowisata Serunting yang pertama kali dilontarkan Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Deddy Nata SIK, tahun lalu.

Terpisah, Kepala Desa Muara Danau Murman menegaskan, pihaknya bersama elemen masyarakat desa setempat selalu siap menjadi tuan rumah pertama bagi program ekowisata dimaksud.

“Bersama IMO DPW Bengkulu, Kompolmas dan Dayung Serunting, kami siap berada di garda terdepan mewujudkan wisata ekologi di danau ini,” tutupnya.[ak]

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *