PREMAN Berambut tupai tanah dan komplotannya melolong histeris saat diborgol Pak Polisi di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Berurai air mata pilu, kawanan preman ingusan bersenjata tajam ini digelandang ke Mapolresta Pontianak untuk mempertanggungjawabkan tindak penyerangan di beberapa lokasi.
Tamat sudah pamor kejantanan para remaja sok jagoan ini di depan publik yang menyaksikan penangkapan mereka.
Kapolresta Pontianak Kombes Pol Adhe Hariadi SIK MH menjelaskan, penangkapan sejumlah remaja itu menanggapi keresahan masyarakat akibat ulah premanisme para remaja tersebut.
“Mereka diduga melakukan penyerangan dengan senjata tajam di sejumlah tempat,” ungkapnya di Mapolresta, Minggu (17/3/24) pagi.
Sebelumnya, kata Adhe, polisi melakukan penyelidikan di dua tempat kejadian perkara (TKP), yakni di Jalan Nirbaya (8/3/24) dan di Coffe Trans, Jalan Ya’ M Sabran Pontianak Timur.
Di situ berhasil diamankan dua remaja inisial FA dan HR.
“Hasil pemeriksaan, mereka terlibat di kedua tempat kejadian tersebut serta diduga terlibat pencurian di wilayah Kubu Raya,” ujarnya.
FA dan HR mengaku bersama rekan-rekannya melakukan penyerangan dengan alasan balas dendam karena salah satu rekannya dipukul oleh lawan yang mereka serang.
Para pelaku dikenakan Pasal 2 Ayat 1 UU Darurat Nomor 12 tahun 1951 tentang membawa, memiliki dan menyimpan senjata tajam tanpa izin yang sah, dengan ancaman pidana penjara 10 tahun.
Belajar dari kejadian ini, Adhe memerintahkan seluruh jajarannya menindak tegas siapapun yang menggangu keamanan dan membuat resah masyarakat Kota Pontianak.
“Setiap hari saya terjunkankan personel untuk berpatroli dan tim yang melakukan penindakan hukum,” tandasnya.
Adhe mengimbau para orang tua mengawasi anak-anaknya dalam bergaul dan membatasi waktu keluar rumah di malam hari.
“Tindakan yang dilakukan para pelaku ini sudah membahayakan keselamatan orang lain dan menjurus pada tindak kriminalitas,” simpulnya. [jn]
—
Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV
