Penyebab dan Cara Atasi CPC dan CTR Iklan Google Adsense Anjlok

Penyebab dan cara atasi CPC dan CTR iklan Google Adsense anjlok
Penyebab dan cara atasi CPC dan CTR iklan Google Adsense anjlok. [Ilustrasi]
Indonesia Memilih

ANJLOKNYA Cost per Clik (CPC) dan Click Throught Rate (CTR) menjadi momok tersendiri bagi para publisher atau penayang iklan Google Adsense di blog atau website.

Sebab, merosotnya CPC dan CTR yang berdampak signifikan terhadap penghasilan tentu membuat penayang kecele dan frustasi, sehingga menurunkan animo membuat konten atau bahkan hingga malas mandi dan gosok gigi.

Tidak sedikit pula, penanyang terpaksa beralih ke jaringan periklanan lain, kemudian nekat menjual akun Google Adsense miliknya sebagai pelampiasan kekecewaan.

Sebelum serba terlanjur demikian, langkah-langkah cerdas perlu dilakukan penayang agar semuanya kembali normal.

Untuk memahami cara atasi persoalan relatif pelik ini dengan cara sangat sederhana, tentu saja kita harus mengetahui penyebabnya terlebih dahulu.

Dikutip dari Blog Orang IT, CPC atau Biaya perklik (BPK) dalam istilah Google Adsense adalah biaya yang ditawarkan advertiser (pengiklan) untuk setiap klik iklannya.

Sehingga, setiap kali iklan adsense tersebut diklik pengunjung, maka dollar yang akan kita dapatkan sejumlah nilai CPC untuk iklan tersebut.

Makin besar nilai CPC, maka peluang kita mendapatkan dollar dari iklan akan semakin besar pula.

CTR sendiri adalah perbandingan dalam bentuk persentase unuk menghitung antara jumlah klik dan jumlah unit iklan adsense tersebut tampil.

Jika iklan tampil sebanyak 1000 kali, diklik pengunjung website sebanyak 30 kali, maka nilai CTR-nya dapat di hitung 30/1000 x 100 persen = 3 persen.

Menurut riset dan beberapa literatur, CPC atau BPK sangat dipengaruhi pangsa pasar dan tawaran kata kunci dari pengiklan yang telah ditentukan bit-nya untuk setiap iklan yang bersedia mereka bayar.

Biasanya, niai CPC atau BPK akan menurun drastis di awal tahun atau awal tiap kwartal, bahkan nilainya bisa anjlok <Rp100.

Blog Orang IT menyebutkan, sedikitnya terdapat enam faktor penyebab bencana ini terjadi, yakni :

Musiman

Banyak blogger senior berpendapat, CPC atau BPK Google Adsense punya penyakit musiman.

Mereka beragumen, CPC akan turun setiap awal tahun baru dan awal bulan setiap kuartal.

Dicontohkan, untuk iklan sepeda yang pengiklan bebas menaikkan bit ketika penjualan naik dan saat penjualan turun mereka akan menurunkan biaya CPC-nya pula.

Konten CPC Rendah

Topik blog atau website merupakan salah satu pertimbangan bagi Google Adsense memberikan nilai CPC tinggi, misalnya topik tentang properti perumahan lebih besar CPC-nya dibanding topik tentang SEO.

Selain itu, pengiklan juga memilih keyword yang akan mereka gunakan dan bebas menentukan nilai CPC-nya. Hal ini tentu saja sudah di luar jangkauan penayang untuk membatasi iklan dengan biaya rendah.

Sebab itu, banyak mastah hanya menggarap situs dengan penargetan keyword berkriteria HPK tinggi, saat para newbie masih disibukkan meng-gangbang HPK rendah.

Salah Ukuran

Kesalahan format ukuran iklan dapat menurunkan nilai CPC yang berikutnya akan memperburuk nilai CTR pada Google Adsense.

Dalam situs resminya, Google Adsense menyarankan penayang menggunakan ukuran iklan 720×90 pixles, 336×280 pixles, 160×600 pixles, dan 320×100 pixles untuk iklan spanduk seluler.

Ukuran-ukuran ini berarti tampil lumayan besar di halaman blog atau website. Inilah yang membuat nilai CPC-nya tinggi, karena terlihat menonjol dan kontras dibanding atribut lain di halaman blog atau website.

Salah Letak

Coba perhatikan blog atau website sendiri sebagai visitor, apakah iklannya terpampang jelas atau tidak. Evaluasi letaknya agar lebih optimal.

Meski dirasa sudah tepat, kadang ada iklan di lokasi strategis dan mendapatkan banyak klik tapi malah CPC-nya rendah.

Ini disebabkan sistem berupaya menyeimbangkan antara klik dengan CPC agar tidak merugikan pengiklan.

Atau, insiden ini bisa juga terjadi (sistem cenderung menurunkan CPC-nya) karena dianggap besarnya klik iklan akibat klik tidak sengaja atau disengaja terkoordinasi yang berdampak merugikan pengiklan.

Misalnya, letak iklan pada bagian footer melayang yang pasti lebih banyak manghasilkan klik tidak sengaja karena biasanya pengunjung “tertipu” buru-buru menggeser kursor ke bawah yang memicu klik pada iklan yang tidak diinginkan pengunjung.

Jadi, walau CTR-nya tinggi belum tentu diikuti kenaikan CPC. Karena jika klik tidak valid, sistem akan otomatis mengatur agar CPC iklan rendah.

Dalam konteks ini, pastikan iklan Anda hanya mendapatkan klik yang benar-benar valid, kendati tayang lebih sedikit. Kondisi ini jauh lebih menguntungkan penayang dan tidak merugikan pengiklan.

Dampak Kompetitor

Faktor persaingan harga antar jaringan iklan juga tidak bisa dikesampingkan dalam perhitungan CPC Google Adsense.

Menurut beberapa survei, FB Ads merupakan salah satu kompetitor terbesar Google Adsense kurun lima tahun terakhir.

Harga relatif lebih murah dipengaruhi interaksi pengguna super mudah membuat FB Ads lebih laku keras di pasaran menengah ke bawah dibaanding Google Adsense.

Situasi ini memaksa Google Adsense memberi layanan ekstra kepada para pengiklan agar bertahan di layanan mereka, sehingga acapkali Google Adsense menurunkan CPC mitra penayangnya.

Kompetisi pasar ini menyebabkan Google Adsense menawarkan taktik menjaring sebanyak-banyaknya pengiklan dengan penawaran harga relatif rendah untuk pengunjung versi mobile.

Ini tentu akan sangat kentara ketika Anda membuka laporan di akun Google Adsense milik sendiri.

Blog atau website berpengunjung mayoritas dari perangkat seluler akan memiliki CPC lebih rendah dibanding yang didapatkan blog atau website yang sama dari pengunjung personal computer atau PC.

Iklan Berlebihan

Sejatinya, penayang bebas menentukan iklan apa saja yang boleh ditampilkan di blog atau website miliknya.

Iklan-iklan yang tidak relevan dengan topik blog atau website, sebaiknya dicekal, meski harus ditelaah seksama.

Jika dilakukan dengan benar, pasti iklan layanan masyarakat atau ecommerce dengan CPC rendah akan diblokir oleh sistem

Memang, akan muncul dilema dipicu beberapa iklan bersifat dinamis yang mungkin bisa berubah sesuai kepentingan pengiklan.

Kalau iklan yang dicekal ini suatu saat harganya mahal, maka penayang akan kehilangan peluang besar.

Di lain sisi, pencekalan iklan menyebabkan penurunan lelang dan persaingan, sehingga nilai CPC juga perlahan menurun.

Jalan tikus dalam dilema ini adalah mempertimbangkan niche blog Anda, apakah ramai lalu lintas pengiklan atau tidak, karena pada dasarnya hanya pengiklan dan Google yang tahu harga klik iklan sebenarnya.

Andai kudu mencekal, cobalah cekal iklan niche sensitif seperti obat kuat atau iklan-iklan bermateri memperburuk citra blog Anda karena kurang pantas di mata pengunjung.

Pada artikel: 5+ Tips Super Jitu Tingkatkan CPC Google Adsense Hingga Tajir Melintir akan kita bongkar lebih rinci cara mengatasi persoalan ini. [*/ara]

Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *