BELASAN Murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 57 Bengkulu Selatan terpaksa tinggalkan sekolah mereka demi kualitas pendidikan lebih layak.
Keputusan hengkang itu menyusul kekecewaan para orangtua murid terhadap kualitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN tersebut yang diduga buruk.
“Tiga tahun di sekolah itu, untuk sekadar lancar baca-tulis saja, anak saya harus ikut les di luar. Apalagi untuk mata pelajaran lainnya,” sesal orangtua murid, Sabtu (2/7) pagi.
Dia tidak menampik kabar bahwa tidak sedikit oragtua murid lainnya yang sudah memindahkan anak-anak mereka ke SDN terdekat.
Perempuan yang enggan namanya ditulis demi menjaga privasi anak ini menengarai, buruknya kualitas pendidikan di SDN yang terletak di Desa Muara Danau Kecamatan Seginim itu lebih disebabkan faktor kedisiplinan guru.
Orangtua murid lainnya menyampaikan hal senada. Kecewa dan merasa keberadaan SDN di desa itu hampir unfaedah alias tidak berguna kalau tidak segera dibenahi.
“Anak saya positif pindah ke sekolah lain, tapi dinas (Dinas Dikbud Bengkulu Selatan-red) jangan menganggap persoalan ini sudah selesai. Masih ada puluhan murid di situ,” ungkapnya, Minggu (3/7) pagi.
Informasi terhimpun KompolmasTV, total murid SDN 57 Bengkulu Selatan sebelumnya sekitar 50 orang. Mayoritas yang memutuskan pindah adalah murid kelas II, III dan IV.
Sementara calon murid baru yang bakal menduduki kelas I tahun ajaran 2022-2023 juga dikabarkan belum ada yang mendaftarkan diri.
Sekolah alternatif terdekat berjarak sekitar 3 kilometer, yakni di Desa Padang Lebar. Atau SDN lainnya di Desa Kota Agung yang berjarak sekitar 6 kilometer.
Terkait persoalan demikian, Kepala SDN 57 belum bisa dihubungi, nomor telepon miliknya tidak aktif. Sementara sekolah juga sedang libur panjang dan panitia penerimaan murid baru belum aktif di sekolah.
Hingga berita ini diturunkan, upaya mengonfrimasi terus dilakukan, termasuk kepada Kepala Dinas Dikbud dan pihak-pihak berkompeten lainnya.[im]
