TUBUH Seorang beking alias pelindung tambang timah ilegal di kawasan Hutan Lindung (HL) Pasir Kuarsa gemetar saat mengetahui tempat usaha tak berizin itu diobok-obok polisi.
Apalagi, setelah mendengar kabar beberapa penambang “keceplosan” lantang mengungkap identitasnya di hadapan tim gabungan kepolisian.
Humas kepolisian setempat mengonfirmasi, operasi senyap ke Kawasan HL Pasir Kuarsa, Dusun Mungkus, Desa Teluk Limau, Parittiga, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitug (Babel) dilakukan pada Senin (11/4).
Dalam keterangan tertulis diterima Kompolmas.tv pada Selasa (11/4) malam, Polres Bangka Barat Polda Babel mengungkapkan, komposisi tim gabungan dimaksud adalah :
- Kanit Idik II Tipidter Sat Reskrim Polres Bangka Barat.
- Panit 2 Unit Reskrim Polsek Jebus.
- Anggota Unit II Tipidter Sat Reskrim Polres Bangka Barat.
- Anggota Polsek Jebus.
Dijelaskan, tim gabungan mendapati sejumlah peralatan tambang timah, termasuk ponton rajuk.
Tim juga berhasil bertemu dengan beberapa pekerja tambang. Mereka baru empat hari berada di lokasi.
Mereka juga mengaku diarahkan oknum pengurus ponton yang mengklaim diri bertanggung jawab atas keamanan aktivitas mereka.
Meski tidak ditemukan aktivitas penambangan saat Sidak, tim gabungan meminta para pekerja tidak melanjutkan aktivitasnya di kawasan HL tersebut.
Terkait hasil inspeksi mendadak (Sidak) tersebut, Kapolres Bangka Barat AKPB Catur Prasetiyo SIK melalui Kasat Reskrim Iptu Ogan Arif Teguh Imani menghimbau masyarakat tidak mudah percaya ocehan oknum tersebut.
“Kami himbau masyarakat agar jangan mudah percaya siapapun yang seolah-olah mengondisikan lokasi tersebut,” tandasnya.
Hingga menjelang berita ini dipublikasikan, beking tambang ilegal dimaksud belum bisa dihubungi. Upaya meminta konfirmasi masih terus dilakukan.[iq/jrt]
Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV
