JADI Tersangka dugaan gratifikasi, Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Eddy Hiariej undur diri dari jabatan.
Meski surat pengunduran diri belum ditanggapi Presiden Joko Widodo, jabatan yang ditinggalkan Eddy hampir bisa dipastikan bakal segera lowong.
Sejalan kekosongan ini, Associate Professor Dr Firman Wijaya disebut-sebut sebagai figur paling pantas dan ideal mengisi jabatan tersebut.
Dukungan kepada Firman pun datang dari berbagai pihak, termasuk Ketua Umum Ikatan Media Online (IMO) Indonesia, Yakub Fitria Ismail.
Firman dinilai sosok tepat menggantikan Eddy, mengingat pengalaman di dunia hukum, profesinya sebagai advokat senior dan jabatan strategis di bidang hukum yang ia duduki sekarang.
“Kalau mempertimbangkan beberapa figur saat ini, yang cocok untuk jabatan tersebut ya Pak Firman,” akunya di Jakarta, Rabu (6/12/23).
Yakub menyebutkan, Firman saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Adkovat Indonesia (Peradin) masa bakti 2022-2027.
Selain itu, juga menjabat Ketua Umum Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi Indonesia (Mahupiki) periode 2023-2028.
“Dari sejumlah jabatan penting dan strategis itu, tentu tidak berlebihan jika menyebut beliau sebagai sosok paling mumpuni dan pantas menggantikan Pak Eddy Hiariej,” ujar Yakub.
Tidak kalah mentereng, kini Firman juga dipercaya menjadi Staf Khusus Bidang Hukum Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin.
“Jabatan strategis ini tentu memiliki nilai penting karena pasti Pak Firman memiliki kapasitas sekaligus relasi yang baik dengan pemerintahan hari ini,” imbuh Yakub.
Dengan demikian, sambung dia, Firman sudah sangat siap menjalankan segala program maupun rencana kerja terkait tugas-tugas di kabinet.
“Poin terakhir ini menurut saya wajib menjadi pertimbangan untuk beliau,” pungkas Yakub.
Sebelumnya ramai diwartakan berbagai media, pengunduran diri Eddy Hiariej dari jabatan Wamenkumham dikonfirmasi langsung Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana.
Dia membenarkan Eddy telah mengajukan surat pengunduran diri dari jabatannya kepada Presiden Joko Widodo.
“Sudah ada surat pengunduran diri dari Pak Wamenkumham. Jadi ada surat pengunduran diri dari Bapak Wamenkumham dan akan segera disampaikan kepada Bapak Presiden,” kata Ari, Rabu (6/12).
Eddy kini sudah ditetapkan tersangka kasus gratifikasi. Dia diperiksa dalam berkas perkara tersangka lainnya. Tapi, KPK masih enggan mengungkap identitas para tersangka tersebut.
[imo]
—
Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV
