PROVINSI Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya ditetapkan sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII tahun 2028 mendatang.
Didukung penuh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) 34 provinsi, keputusan itu disepakati dalam Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa KONI, di Hotel Sultan, Jakarta, pada Selasa (13/9) lalu.
Demikian diutarakan Ketua KONI Provinsi NTT, Josef Nae Soi dalam konferensi pers di Kantor Gubernur NTT, Kupang, Jum’at (16/9) siang.
“Puji Tuhan. NTT dan NTB ditetapkan sebagai tuan rumah PON XXII. Saya dan Bapak Gubernur mengucapkan terima kasih atas doa masyarakat NTT dan partisipasi teman-teman media,” tuturnya.
Wakil Gubernur NTT ini menjelaskan, tuan rumah PON harus ditetapkan enam tahun sebelum waktu pelaksanaan.
Syarat yang harus dipenuhi provinsi penyelenggara di antaranya adalah venue pertandingan, fasilitas akomodasi, pelayanan transportasi, serta didukung gubernur, walikota, bupati, dan DPRD.
Persetujuan dari DPRD sangat penting karena akan berkaitan dengan penganggaran.
Soal venue atau lokasi perhelatan PON, Josef mengingatkan, akan diverifikasi dan disertifikasi oleh International Olimpic Committee (IOC).
“Jika tidak diverifikasi, kalau ada rekor dunia, maka rekor dunia itu takkan diakui,” tandasnya.
Selain itu, NTT juga harus menyiapkan atlet-atlet terbaik agar dapat bertanding optimal, sehingga mampu meningkat dari peringkat sebelumnya pada PON XXI.
Cabang olahraga kempo, tekan Josef, harus dapat mendulang emas, karena nantinya akan dipertandingkan dalam Sea Games.
Lebih jauh Josef memastikan, lokasi pembukaan PON dilaksanakan di NTT dan penutupan di NTB.[ron/*]
Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV
