Polisi Pastikan Aksi IMO-Indonesia Tertib dan Taati Protokol Kesehatan

Kapolsek Kota Manna, Iptu Sukari SE memimpin personel pengamanan hearing DPC IMO-Indonesia di SMPN 1, Kamis pagi
Kapolsek Kota Manna, Iptu Sukari SE (tengah) memimpin personel pengamanan hearing DPC IMO-Indonesia di SMPN 1, Kamis pagi.
Indonesia Memilih

BENGKULU SELATAN | KompolmasTV — Gebrakan DPC IMO-Indonesia Kabupaten Bengkulu Selatan di SMP Negeri 1 berjalan lancar, sangat tertib, dan tepat sasaran.

Meski beberapa hari sebelumnya sempat diprediksi kalangan tertentu bakal memicu kegaduhan, sehingga kepolisian mengerahkan pengamanan khusus.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Kapolres Bengkulu Selatan Polda Bengkulu AKBP Juda Trisna Tampubolon SH SIK MH melalui Kapolsek Kota Manna Iptu Sukari SE mengapresiasi kesadaran tinggi segenap anggota IMO-Indonesia terhadap pentingnya Harkamtibmas.

Yakni dengan inisiatif sendiri meniadakan agenda long march, tidak melakukan konvoi kendaraan, dan tetap menaati protokol kesehatan.

“Niat baik rekan-rekan IMO sudah dilaksanakan dengan cara baik, kita apresiasi itu. Semoga yang diperjuangkannya untuk kemajuan dunia pendidikan di daerah ini bisa tercapai sesuai harapan,” ucapnya usai memimpin personel pengamanan hearing DPC IMO-Indonesia di SMPN 1, Kamis (26/8) pagi.

Haering tersebut adalah upaya organisasi perusahaan pers nasional mengoreksi penyelenggara pendidikan setempat agar tidak menambah beban orang tua dan wali siswa dengan berbagai pungutan.

Kepala SMPN 1 Bengkulu Selatan, Liasrawati MPd menyambut positif kedatangan belasan perwakilan anggota dan pengurus DPC IMO-Indonesia tersebut

Melalui forum hearing ini, Lias menyanggupi desakan IMO-Indonesia meniadakan sumbangan secara langsung atau melalui komite sekolah yang selain membebani orang tua juga bisa berdampak hukum.

Tak tanggung-tanggung, Lias juga telah menyiapkan surat pernyataan penolakan menerima dana hasil komite sekolah meminta sumbangan kepada orang tua siswa.

“Saya putuskan menolak sumbangan dari komite sekolah, dan sudah saya buatkan pernyataan tertulis,” ujarnya di penghujung hearing.

Ketua Komite SMPN 1 Roy Marten SE mengaku tidak kuasa membantah keputusan dimaksud. Bersama sekretaris dan bendahara, dia berjanji akan segera mengembalikan sumbangan yang telah terkumpul Rp 30,94 juta tersebut kepada para orang tua siswa.

“Mulai Senin, kami panggil semua orang tua murid untuk mengambil kembali dana sumbangannya (Rp 51 ribu/orang-red),” timpal bendahara komite.

Sebelum meninggalkan SMPN simbol kebanggan masyarakat Sekundang Setungguan ini, tim hearing IMO-Indonesia melakukan pengecekan beberapa ruang kelas yang sebelumnya dikabarkan kekurangan meja dan kursi, pemicu awal komite meminta sumbangan.

Kalangan orang tua siswa menilai, pertempuran tak berdarah dan penuh keakraban hari ini telah menempatkan IMO-Indonesia sebagai satu-satunya organisasi pers yang berhasil berkiprah konkret dalam meluruskan kebijakan penyelenggaraan pendidikan di daerah.[irm]

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *