Ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu ummat Muhammad SAW, karena di dalamnya terdapat tiga kemenangan.
Yakni pertama, mendapatkan ampunan. Kedua, memperoleh rahmat. Dan ketiga, terhindar dari api neraka.
Tentunya, berpuasa sepanjang Bulan Ramadhan saja tidak cukup untuk menggapai tiga kemenangan itu. Ada ibadah-ibadah lain yang juga wajib dilaksanakan.
Hj Dewi Sartika SE* melalui Tausyiah Ramadhan 1444 Hijriyah hari kedua ini mencoba mengurainya lebih dalam.
◊◊◊
RASULULLAH SAW pernah bersabda : “Ketika datang Bulan Ramdahan, terbuka pintu-pintu surga dan tertutup pintu-pintu nereka dan setan-setan dibelenggu”.
Bagaimana sabda Rasulullah SAW itu bisa diwujudkan? Untuk menjawabnya, perhatikan firman Allah SWT dalam Surah Yasin ayat 60 berikut :
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا۟ ٱلشَّيْطَٰنَ ۖ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
“Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam, supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu”.
Dalam Surah Asyu’ara’ ayat 221-226 Allah SWT memberi kabar kepada umat muslim, yang berbunyi :
“Maukah aku kabarkan kepadamu, kepada siapa-siapa syaitan-syaitan itu turun? Mereka turun kepada para pendusta lagi banyak dosa, mereka menghadapkan pendengaran dan kebanyakan mereka adalah para pendusta, dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang sesat. Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap-tiap lembah, dan bahwasanya mereka mengatakan sesuatu yang tidak mereka kerjakan”.
Kemudian, simak sabda Rasulullah SAW berikut : “Mula-mula yang akan dihisab bagi seorang hamba di sisi Allah ketika hari kiamat adalah sholat, ketika bagus sholatnya maka baguslah seluruh amalnya, dan ketika jelek sholatnya maka jelaklah seluruh amalnya”.
Dari dalil-dalil tadi sudah jelas bahwa antara sholat dan puasa punya korelasi positif.
Bahkan bukan hanya sholat fardhu, sholat tarawih yang hukumnya sunnah juga memiliki keistimewaan tersendiri, karena hanya ada di Bulan Ramadhan dan tentu memiliki makna khusus.
Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa mendirikan sholat malam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah SWT) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).
Lailatul Qadr
Malam Qadar atau Lailatul Qadr dikenal sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan, di mana pintu-pintu langit dibukakan, do’a dikabulkan, dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan.
Menurut dalil-dalil yang pernah ditemukan penulis, Lailatul Qadr terdapat pada 10 malam terakhir Bulan Ramadhan, terutama pada malam-malam ganjil.
Seorang muslim yang senantiasa mengharap rahmat Allah akan memanfaatkan kesempatan pada malam-malam itu untuk sholat malam, membaca Qur’an, dzikir, istighfar dan berdo’a.
Pada kesempatan ini, penulis mengajak seluruh ummat Muslim untuk menjadikan Ramadhan sebagai momentum melipatgandakan berbagai amal kebaikan, seperti sholat, sedekah, membaca Al-Qur’an, dzikir, do’a dan istighfar.
Sebab, Ramadhan adalah peluang untuk menyemai amal kebaikan para hamba Allah SWT untuk membersihkan hati mereka dari kerusakan.
Rasulullah SAW bersabda : “Sholat lima waktu, shalat Jum’at ke shalat Jum ‘at lainnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antaranya jika dosa-dosa besar ditinggalkan.” (HR Muslim).
Demikian tausyiah kita hari ini untuk sekadar saling mengingatkan semampunya, mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan, kritik dan saran bisa disampaikan pada kolom komentar.
Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan menuju kemenangan, semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT, aamiin ya robbal ‘alamiin.[**]
*) Penulis adalah aktivis perempuan kelahiran Bengkulu Selatan
Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV
