BENGKULU SELATAN | KompolmasTV — Sebagian wilayah permukiman di Desa Durian Seginim, Kecamatan Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, terendam banjir.
Aliran air hujan dari kawasan persawahan hulu desa yang tertahan pada dua gorong-gorong pembelah ruas jalan provinsi diduga jadi biang kerok, menenggelamkan pekarangan rumah warga di desa legendaris tersebut.
Banjir tersebut terjadi hampir setiap terjadi hujan deras. Terkni, ketinggian permukaan banjir hampir mencapai satu meter terjadi bulan lalu, mengakibatkan sampah-sampah rumah tangga berserakan di jalan raya.
“Kondisinya sudah bertahun-tahun begini, jadi beban tersendiri bagi kami. Jalan raya pun makin cepat dirusak genangan air,” ungkap kepala desa setempat, Mirzan Parozi didampingi Sekdes Husni Tamrin saat dikonfirmasi di kantornya, Jum’at (15/10) pagi.
Pemerintah Desa Durian Seginim, kata Parozi, sudah berulang kali mengerahkan warga setempat kerja bakti membersihkan saluran gorong-gorong. Bahkan sudah pula membuat saluran drainase menggunakan dana desa.
Dia menilai, diameter kedua titik gorong-gorong terlalu kecil, tidak mampu cepat menyalurkan tumpahan air hujan dari hulu, sehingga air sempat menggenangi kawasan permukiman dan meluber ke jalan raya sebelum lolos ke hilir.
“Saya pikir, itu sudah perlu diganti dengan plate deuker. Butuh perhatian serius pemerintah daerah (khususnya Pemprov sebagai pemilik aset-red), karena dana desa tentu takkan sanggup,” jelasnya.
Husni menambahkan, Pemerintah Desa Durian Seginim baru-baru ini juga sudah membuat jaringan drainase baru menuju gorong-gorong tersebut.
Tapi tetap saja kurang efektif, karena memang gorong-gorong yang dibangun pada era 1980-an itulah yang perlu diperbesar kapasitasnya.
“Semoga dalam waktu dekat bisa direspon pemerintah. Kami sedang coba bangun komunikasi dengan instansi berkompeten, menyampaikan persoalan teknis ini,” pungkasnya.[en]