Namun tulangan beton sisa bongkaran itu tidak terlihat lagi di lokasi. “Itu aset negara, dikemanakan?” telisiknya saat ditemui Jum’at (30/6) malam.
Sementara itu, beberapa warga Semidang Alas menduga pelaksana juga menggunakan pasir pantai sebagai material pengecoran.
Dugaan ini, selain berdasarkan informasi beredar soal lokasi kuari material itu berasal, juga setelah warga melihat kondisi pasir dimaksud yang tidak menunjukkan ciri-ciri pasir sungai.
Dibeking Bintang Satu
Sumber Kompolmas Bengkulu di lapangan menyebutkan, adanya intimidasi pihak tertentu dengan mengatakan proyek bernomor kontrak HK.02.01/SPHS/Bws7.7/48.4/2023 itu dibekingi “Bintang Satu”.
Kendati demikian, sumber tidak bersedia menjelaskan maksud Bintang Satu itu terkait apa atau siapa.
“Zaman sekarang sebaiknya jangan bahas-bahas bintang. Yang asli takkan mau sembarangan,” tandasnya, Sabtu (1/7) pagi.
Melihat dugaan ketidakberesan pengerjaan proyek, sumber meragukan Sang Bintang Satu itu nyata, atau diduga hanya dicatut untuk menakut-nakuti.
Dia justru mempertanyakan peran konkret PT Civarligma Engineering sebagai konsultan supervisi dalam proyek berlokasi di Kecamatan Semidang Alas dan Semidang Alas Maras tersebut.
Hingga berita ini ditayangkan, CV Panca Berlian Muda, PT Civarligma Engineering, BWS Sumatera VII dan pihak-pihak berkompeten lainnya masih dalam upaya dikonfirmasi. [cen]
—
Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV