Proyek Jembatan Mangkrak, Gubernur Bengkulu Minta Maaf

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah minta maaf kepada seluruh masyarakat di wilayah itu atas terhentinya program pembangunan kurun 2-3 tahun terakhir
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah minta maaf kepada seluruh masyarakat di wilayah itu atas terhentinya program pembangunan kurun 2-3 tahun terakhir.
Indonesia Memilih

GUBERNUR Bengkulu Rohidin Mersyah minta maaf kepada seluruh masyarakat di wilayah itu atas terhentinya program pembangunan kurun 2-3 tahun terakhir.

Termasuk yang tengah ‘getol’ disoroti terkait mangkraknya proyek pembangunan Jembatan Palak Bengkerung di hulu Bendungan Air Nipis, Bengkulu Selatan.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Dia menyadari, banyak perjuangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menemui rintangan di tengah upaya menanggulangi pandemi Covid-19.

Tak dapat dipungkiri, beberapa program pembangunan terganggu bahkan sempat terhenti, khususnya oleh kebijakan refocussing anggaran untuk penanggulangan pandemi tersebut.

Rohididn berterimakasih dengan masyarakat Bengkulu, atas semua doa, nasehat, kritik konstruktif dan produktif demi kebaikan Bengkulu.

“Saya minta maaf karena 2-3 tahun terakhir semua pembangunan ini terhenti. Tidak bisa kita lakukan karena Covid-19, sehingga harapan kita di tahun depan kembali dapat berjalan baik dan normal,” tuturnya usai sholat ied di halaman Masjid Raya Baitul Izzah, Bengkulu, Senin (2/5) pagi.

Rahidin mengaku optimis, semakin terkendalinya Covid-19 akan membawa harapan baru bagi pembangunan di Provinsi Bengkulu.

Informasi terhimpun KompolmasTV, proyek pembangunan Jembatan Palak Bengkerung telah genap dua tahun mangkrak tanpa kejelasan, baik dari pihak rekanan maupun Dinas PUPR.

Proyek didanai APBD Provinsi Bengkulu tahun 2019 tersebut diduga baru setengah jadi dan masih sangat rawan digunakan.

Sementara masyarakat Kecamatan Air Nipis dan sekitarnya tidak punya pilihan jembatan lain untuk menyeberangi sungai.

Apalagi setelah tahun lalu jembatan inspeksi Bendungan Air Nipis di lokasi sama putus, diduga akibat kelalaian pihak pelaksana proyek bendungan.

Dua proyek beda tuan yang berperkara pelik pada satu lokasi itu hingga kini masih menyimpan pertanyaan besar masyarakat setempat.

Benarkah pemerintah serius membangun? Hingga berita ini diturunkan, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII, Dinas PUPR Provinsi Bengkulu dan pihak-pihak berkompeten lainnya masih dalam upaya dikonfirmasi.[b88]

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *