Berasal dari Bahasa Serawai, Ini Arti Kata Lebaran Sesungguhnya

Berasal dari bahasa Serawai, ini arti kata lebaran sesungguhnya
Berasal dari bahasa Serawai, ini arti kata lebaran sesungguhnya.
Indonesia Memilih

USAI Menunaikan ibadah puasa sebulan penuh, umat Islam akan merayakan Idul Fitri sebagai hari kemenangan bagi mereka yang berpuasa.

Di Indonesia, penggunaan kata lebaran untuk hari raya yang jatuh pada 1 Syawal ini menjadi lebih populer dibanding kata Idul Fitri itu sendiri.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Lantas dari mana asal-usul kata lebaran itu?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), lebaran terdiri dari tiga suku kata, yakni le-ba-ran.

Dalam kamus itu dituliskan, kata lebaran berarti Idul Fitri, atau hari raya umat Islam yang setiap tahun hijriyah jatuh pada tanggal 1 Syawal.

Kata lebaran sudah tercatat dalam kamus sejak 1959, bahkan telah ada dalam kamus WJS Poerwadarminta yang dirilis lebih dulu.

Seorang ahli bahasa di Balai Bahasa Sumatera Utara, Bambang Hermanto pada laman detik.com mengatakan, para ahli bahasa sepakat bahwa kata lebaran merupakan serapan dari bahasa Jawa, Betawi, Sunda, dan Madura.

Lebaran dalam bahasa Jawa diambil dari kata lebar yang berarti selesai. Dalam bahasa Betawi, diadopsi dari kata lebar yang berarti luas.

Lebaran dalam bahasa Sunda juga diambil dari kata yang sama, bermakna melimpah. Sementara kata lober dalam bahasa Madura yang berarti tuntas juga diserap.

Sementara itu, orang Serawai meyakini kata lebar dalam bahasa mereka juga mengandung makna sama, lebih kompleks dan bahkan mampu merepresentasikan arti lebar dari empat bahasa sebelumnya menjadi definisi indah.

Beberapa referensi sejarah menyebutkan, penggunaan kata lebaran hasil serapan bahasa beberapa daerah atau suku bangsa berawal saat ajaran Islam masuk ke Nusantara.

Saat itu, sekitar abad keenam dan ketujuh masehi, para ulama memperkenalkan ajaran Islam kepada masyarakat yang sebelumnya telah mengenal ajaran Hindu.

Agar lebih mudah dipahami maknanya, lebaran dipilih sebagai kata lebih merakyat untuk menggambarkan kemuliaan Idul Fitri bagi orang-orang yang menjalankan ibadah puasa dan berlapang dada untuk saling memaafkan.[ums]

Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *