GEDUNG Filateli, Kantor Pos lama DKI Jakarta, disulap menjadi ajang fashion show berkelas internasional dihelat Indonesian Fashion Chamber (IFC).
Dihelat empat hari, 1 hingga 4 Desember 2022, ajang ini menghadirkan sekitar 250 desainer se-Nusantara.
Beragam desain para perancang terkemuka memberi kompilasi euforia budaya dan modern kepada para penikmat fashion.
Di antara 250 desainer tersebut, Ivon Dethan desainer asal Nusa Tenggara Timur (NTT) tampilkan karya memukau para pencinta fashion Tanah Air dengan brand Maitua (berarti istri dalam bahasa Melayu Kupang).
Selaras tema Spotlight IFC 2022 yakni Envision Modern Path, Ivon berdedikasi mengangkat pamor tenun NTT dengan cara berbeda.
Dia memandang, tenun bisa dibawa ke dunia modern dan ada jalurnya. Ia berupaya membuat tenun NTT lebih modern karena di mata anak muda kekinian tenun seperti berat dan kuno.
“Makanya, saya ciptakan desain yang ringan dan ceria,” ungkap desainer asal NTT yang telah menetap di Jakarta sejak 1994 ini.
Fashion adalah borderless dan limitless. “Kami (Maitua-red) menargetkan desain menarik di mata anak muda. Dan berupaya menempatkan tenun di tempat yang tepat,” ungkap pemilik workshop di Trans Mart Kupang.
Mantan pelaku dunia korporasi ini ingin membuat orang melihat tenun NTT dengan cara berbeda. “Kami mengutamakan kualitas. Dan boleh dicek kualitas jahitan Maitua,” ujarnya.
Selain Ivon, desainer asal NTT lainnya yang andil dalam ajang ini adalah Erwin Yuan dengan busana dari bahan perca atau limbah tenun NTT, mengusung tema Recycle Art Couture Costumes.
Desain karya Erwin Yuan tersebut tampil pamungkas di hari ketiga, Sabtu (3/12) malam.
Pada Spotlight IFC kali ini, Amotsya Sarimuda dinobatkan sebagai Fashion Designer of The Year, Am By Anggasari sebagai Fashion Entrepreneur of The Year, dan Braxton sebagai Model of The Year.[ron/gda]
Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV
