125 Aremania dan 2 Polisi Meregang Nyawa, Pemicu Utama Rusuh di Stadion Kanjuruhan Terungkap

125 Aremania dan 2 polisi meregang nyawa, pemicu utama rusuh di Stadion Kanjuruhan terungkap
125 Aremania dan 2 polisi meregang nyawa, pemicu utama rusuh di Stadion Kanjuruhan terungkap.
Indonesia Memilih

SEBANYAK 125 Aremania dan dua anggota polisi meregang nyawa dalam rusuh di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022 malam.

34 orang meninggal di stadion, sisanya di rumah sakit. Sementara sekitar 180 lainnya dikabarkan masih dirawat di beberapa rumah sakit di sekitar Kota Malang, Jawa Timur.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta menyebutkan, saat kejadian terdapat 40 ribu penonton memadati Stadion Kanjuruhan menyaksikan laga Arema FC Malang melawan Persebaya Surabaya.

Setelah Arema tumbang 2-3 di kandang sendiri, Aremania, sebutan untuk suporter fanatik tuan rumah, tidak terima.

Usai laga, sekitar 3000 Aremania turun ke lapangan hijau dan mengamuk. Aksi ini menjadi penyebab utama tragedi tersebut.

Nico mengatakan, polisi sempat melepaskan tembakan gas air mata ke arah kerumunan di lapangan dan tribun untuk meredam rusuh.

Namun situasi makin tidak terkendali, korban mulai berjatuhan akibat panik dan sesak nafas karena berdesakan.

“Sesak nafas karena kekurangan oksigen. Tim medis dan tim gabungan berupaya melakukan pertolongan, dievakuasi ke beberapa rumah sakit,” katanya memberikan keterangan pers di Mapolres Malang, Minggu (2/10) dini hari.

Nico menegaskan, tidak semua penonton yang berada di stadion saat itu anarkis, tidak semuanya kecewa, hanya sekitar 3000 suporter turun ke lapangan. Sementara yang lainnya tetap berada di atas tribun.

Informasi terhimpun, insiden di Stadion Kanjuruhan menjadi targedi terbesar kedua dalam sejarah sepak bola dunia.

Arema dan Persebaya adalah dua klub sepak bola di Jawa Timur yang masing-masing memiliki puluhan ribu suporter fanatik, yakni Aremania dan Bonek (Bondo Nekat).

Sayangnya, kedua raksasa sepak bola Jawa Timur ini terus menjadi musuh bebuyutan sejak tiga dekade terakhir, dan pertikaian antar dua kubu suporter acapkali terjadi.[rrv]

 

 

Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV

 

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *