Wilhelmina Saksi Bisu, Bandar Sabu Dicokok Hantu

Wilhelmina saksi bisu saat bandar sabu dicokok Hantu
Wilhelmina saksi bisu saat bandar sabu dicokok Hantu.
Indonesia Memilih

TAMAN Wilhelmina jadi saksi bisu saat seorang bandar narkotika jenis sabu dicokok Tim Hantu Satuan Reserse Narkoba Polres Bangka Barat, Senin siang, 13 Juni 2022.

Warga Kampung Teluk Rubiah, Kelurahan Tanjung, Muntok, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung (Babel) berinisial SA itu kedapatan membawa sabu seberat 13,44 gram.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Dia diringkus di pinggir jalan raya depan Taman Wilhelmina sekitar jam 12.30 WIB, sebagai tindak lanjut informasi masyarakat soal maraknya transaksi narkotika di kawasan tersebut.

“Kita lakukan penyelidikan, dan mencurigai seorang laki-laki,” jelas Kasat Reserse Narkoba Iptu Eddy Yuhansyah seizin Kapolres Bangka Barat Polda Babel AKBP Agus Siswanto SH SIK MH, Kamis (16/6) siang.

Tim Hantu, lanjut dia, melihat SA sedang melempar bungkusan tisu putih ke dekat plang Klinik Muhammadiyah. Anggota mengejar dan menangkap SA di depan Taman Wilhelmina.

Saat digeledah, dalam tisu tersebut terdapat bungkus plastik klip bening berisi butiran kristal putih diduga sabu.

Pada sepeda motor SA ditemukan plastik hitam berisi tiga timbangan digital, satu kaleng rokok Gudang Garam mewadahi 38 plastik klip bening berisi butiran kristal putih diduga sabu.

“Ditemukan pula plastik klip bening kosong dan alat bantu packing sabu yang terbuat dari pipet plastik,” bebernya.

SA bersama barang bukti diamankan di Mapolres Bangka Barat untuk proses hukum lebih lanjut. Dia dijerat Pasal 114 Ayat (1) subs Pasal 112 Ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

“Segala bentuk penyalahgunaan Narkoba akan terus kita ungkap. Seiring sosialisasi bahaya Narkoba sebagai upaya pencegahan,” pungkas Eddy.

 

Wilhelmina Sang Legenda

Wilhelmina adalah nama Ratu Belanda yang lahir di Den Haag pada 31 Agustus 1880, putri Raja Willem III dengan istri kedua, Ratu Emma dari Weldeck.

Istri Duke Henry (1901-1934) dari Mecklenburg, Schwerin, ini memimpin Belanda selama lebih dari 50 tahun, atau lebih lama dibanding penguasa monarki Kerajaan Belanda lainnya.

Selama Ratu Wilhelmina berkuasa, Belanda mengalami banyak perubahan dalam sejarah peradaban dunia.

Di antaranya disebabkan Perang Dunia I, Perang Dunia II dan krisis ekonomi tahun 1933 yang membawa Belanda pada era kejatuhan sebagai penguasa kolonial.

Peran Wilhelmina lebih tersohor pada Perang Dunia II, saat dirinya menjadi pemimpin tertinggi Belanda di pengasingan yang mampu menginspirasi gerakan perlawanan rakyat Belanda.

Pemilik nama lengkap Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau ini wafat pada usia 82 tahun, pada 28 November 1962, di Istana Het Loo, Apeldoom, Belanda.

Dia meninggalkan anak semata wayang bernama Juliana Louise Marie wilhelmina van Orange-Nassau yang telah menggantikannya sebagai Ratu Belanda sejak 6 September 1948.

Tahta Kerajaan Belanda kemudian diduduki cucu Wilhelmina, yakni anak pertama Ratu Yuliana bernama Beatrix Wilhelmina Armgard Orange-Nassau sejak 30 April 1980 hingga 30 April 2013.

Ratu Beatrix inilah yang mengakhiri tampuk kekuasaan Kerajaan Belanda dipegang seorang ratu sejak Raja Willem III mati, tahun 1890 silam.

Dia menyerahkan tahta kepada putra sulungnya, Pangeran Willem Alexander Claus George Ferdinand yang menjadi Raja Belanda hingga kini.

Bagaimanapun Willem Alexander hari ini, belum mampu menandingi popularitas nenek buyutnya, Wilhelmina yang legendaris.

Di beberapa negara bekas kekuasaan Kolonial Hindia Belanda, nama Wilhelmina dibawa para Marsose layaknya nama seorang nabi.

Kemudian diabadikan menjadi nama jalan poros, taman kota, gedung, bahkan nama kuliner tradisional.

Saat berakhirnya Perang Dunia II yang menjadi gapura kemerdekaan beberapa negara di Asia Pasifik, nama Wilhelmina pada jalan-jalan protokol dihapus, berganti nama para pahlawan lokal yang pernah berjuang melawan Marsose di era penjajahan Kolonial Hindia Belanda.

Di Indonesia, nama Wilhelmina masih terpatri di beberapa obyek fasilitas umum, termasuk menjadi nama sebuah taman di Bangka Barat, Babel.[iq]

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *