Truk Pengangkut Koin Prihatin Diluncurkan, IMO-Indonesia Buka Posko Pengaduan Pungli Pendidikan

Berbagai persiapan administratif dirampung untuk mengahadapi giat long march dan penyerahan koin prihatin kepada SMPN 1 Bengkulu Selatan
Berbagai persiapan administratif dirampung untuk mengahadapi giat long march dan penyerahan koin prihatin kepada SMPN 1 Bengkulu Selatan. Kiri Atas:: penyerahan surat pemberitahuan kegiatan kepada Polres BS. Kiri Bawah:: Koordinasi dengan Kasat Intelkam Polres BS. Kanan:: Ketua DPC mengantar surat pemberitahuan kepada SMPN 1.
Indonesia Memilih

BENGKULU SELATAN | KompolmasTV Setelah melayangkan surat pemberitahuan hearing dan penyerahan bantuan kepada SMP Negeri 1 Bengkulu Selatan, DPC IMO-Indonesia bergegas menyiapkan dumptruck pengangkut bantuan berbentuk koin prihatin ke sekolah tersebut.

“Uang logam bantuan anggota IMO-Indonesia dan para donatur sudah dimuat ke dalam truk di suatu tempat aman, Kamis pagi (26 Agustus-red) mendatang kita antar ke SMPN 1,” ujar Ketua DPC IMO-Indonesia Kabupaten Bengkulu Selatan, Ahmad Sulaiman, Senin (23/8) pagi.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Owner TribunSelatan.com ini merinci, iring-iringan pengantar koin prihatin ke SMPN 1 nantinya terdiri dari tujuh pengurus harian, tujuh reporter merangkap kernet truk dan seorang driver.

“Bertolak dari sekretariat DPC tepat jam 10.00 WIB, long march mengiringi truk pengangkut bantuan menuju SMPN 1,” jelasnya.

Tiba di SMPN 1, kata Sulaiman, seluruh peserta long march akan menggelar hearing dengan pimpinan sekolah dan komite, dilanjutkan penyerahan bantuan.

Melalui hearing, diharapkan benang merah persoalan di sekolah para pembesar daerah tersebut bisa diperoleh, agar segera menemukan win-win solution.

“Jangan berpikir naif dengan persoalan ini, karena untuk sementara ini kita sendiri belum tahu persis apa yang terjadi di internal sekolah,” tuturnya.

Tiga hari sebelumnya, DPC IMO-Indonesia Kabupaten Bengkulu Selatan di-support DPW IMO-Indonesia Provinsi Bengkulu menggelar Gerakan Koin Prihatin (GKP) SMPN 1 Bengkulu Selatan yang sukses menuai aplaus puluhan ribu orang tua siswa korban pungutan liar (Pungli) pendidikan.

Aksi sosial satir tersebut adalah tamparan keras bertubi-tubi kepada para penyelenggara pendidikan yang merasa belum cukup dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan tunjangan sertifikasi guru, serta selalu mencari-cari modus ‘memeras’ orang tua/wali siswa.

“GKP juga bertujuan mengetuk nurani Satgas Saber Pungli agar kembali berjuang mengembalikan marwah pemerintahan di mata rakyat korban Pungli,” terang Karo Advokasi DPC IMO-Indonesia Kabupaten Bengkulu Selatan, January HS Simanjuntak, Senin (23/8) siang.

Pria kelahiran Medan Sumatera Utara ini menegaskan, takkan berkompromi dalam bentuk apapun terhadap Pungli pendidikan, karena dampaknya sampai ke genersi penerus.

“Menguatkan perlawanan terhadap Pungli ini, DPC IMO- Indonesia mmulai hari ini membuka posko pengaduan Pungli pendidikan di sekretariat DPC. Siapapun yang menemukan indikasi Pungli silahkan menyampaikannya kepada kami,” anjurnya.

Lay, sapaan karibnya, juga menyebut 0858 7411 4117 sebagai nomor hotline pengaduan Pungli pendidikan tersebut, agar bisa ditindaklanjuti.[irm]

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *