The Queen Maker PDI Perjuangan Lempar Sinyal Keras, Akademisi: Jangan Coba-coba Melawan Megawati

The Queen Maker PDI Perjuangan lempar sinyal keras, Akademisi Jangan coba-coba melawan Megawati
The Queen Maker PDI Perjuangan lempar sinyal keras, Akademisi: Jangan coba-coba melawan Megawati.
Indonesia Memilih

KETUA Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) Megawati Soekarnoputri lempar sinyal keras dalam acara HUT ke-50 partai tersebut.

Secara implisit, pesan itu ditujukan kepada Presiden Jokowi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Ketua DPC PDI Perjuangan Solo FX Hadi Rudyatmo.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Demikian diutarakan analis komunikasi politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting, menyoal makna pidato The Queen Maker dalam acara itu di Jakarta, Selasa (10/1).

“Megawati menyindir Jokowi, Ganjar, dan FX Rudy dengan gaya komunikasi asertif. Menyampaikan secara terbuka serta menjaga rasa hormat kepada orang lain,” katanya melalui keterangan tertulis diterima KompolmasTV, Rabu (11/1) pagi.

Selamat Ginting menilai, pidato Megawati secara terang-terangan disampaikan secara asertif dengan pesan komunikasi yang kuat dan tegas namun tetap tenang.

Inti pidato itu, terang dia, memberikan pesan kepada kader PDI Perjuangan, terutama Jokowi, Ganjar Pranowo, dan Rudy agar tidak keluar dari aturan partai dalam bertindak.

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unas ini memandang, Megawati bahkan mengancam akan memecat kader yang tidak patuhi keputusan partai.

Ginting memetik tiga poin pesan yàng ditujukan kepada ketiga petugas partai, istilah yang sering diucapkan Megawati bagi kader PDI Perjuangan yang menduduki jabatan di eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.

Pertama, untuk Jokowi, Megawati secara tegas menjelaskan, tanpa PDIP, mantan Gubernur DKI Jakarta itu bukan siapa-siapa. Bahkan tidak akan pernah menjadi Presiden Indonesia.

Kedua, untuk Ganjar Pranowo, Megawati meminta agar mematuhi aturan partai dan jangan coba membuat manuver dalam menghadapi kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Siapa bakal calon presiden dan wakil presiden, itu menjadi kewenangan penuh Megawati yang telah memimpin partainya selama 30 tahun,” ujarnya.

Ketiga, untuk FX Hadi Rudyatmo, Megawati bahkan secara khusus mencarinya saat berpidato. Megawati menceritakan awalnya Rudy seorang preman, kemudian diajak bergabung ke PDI.

“Rudy maunya berantem melulu,” ucap Ginting menirukan Megawati.

Di situ, lanjut Ginting, Megawati menyindir posisi Rudy yang sudah diberikan sanksi keras dan terakhir akibat dukungan kerasnya terhadap Ganjar Pranowo untuk menjadi bakal calon presiden.

Sementara Ganjar Pranowo juga sudah diberikan teguran lisan atas pernyataannya yang bersedia menjadi bakal capres. Kedua kader PDIP itu mendapatkan teguran pada November tahun lalu.

Pada kesempatan pidato kali ini, ungkap Ginting, Megawati juga membuka rahasia politik saat Pilpres 2019 lalu.

“Dialah yang menyorongkan nama Maruf Amin untuk menjadi Cawapres dampingi Jokowi. Padahal sebelumnya calon yang akan dibawa Jokowi adalah Mahfud MD,” tandasnya.

Ketua bidang Politik Pusat Studi Literasi Komunikasi Politik Unas ini memandang, melalui pidato itu sesungguhnya Megawati ingin mengirimkan pesan bahwa dia masih sebagai Queen Maker dan PDIP masih berada dalam genggamannya secara penuh.

“Artinya apa? Jangan coba-coba melawan Megawati jika tidak ingin menanggung akibatnya,” pungkasnya.[rls/cen]

Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *