PARTAI Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) membantah janji pinjaman lunak modal usaha untuk para pendukung Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 berasal dari Prabowo Subianto.
Bantahan ini disampaikan Ketua DPC Gerindra Bengkulu Selatan, Deby Setiawan merespons maraknya rumor bercorak iming-iming finansial yang berisiko merusak reputasi dan kredibilitas Prabowo.
Dia memastikan, informasi pinjaman lunak modal usaha dengan nominal tertentu per kepala keluarga yang dikait-kaitkan dengan syarat menyoblos Prabowo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang tidaklah benar.
“Itu hoaks. Saya sudah tanya TKN dan TKD Capres 02, Pak Prabowo tidak pernah menjanjikan bantuan atau pinjaman seperti itu,” tegasnya saat kunjungi masyarakat Kecamatan Air Nipis, Bengkulu Selatan, Selasa (19/12/23) sore.
Dalam momen kampanye dialogis yang dihadiri ratusan warga ini, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Susi Marleny Bachsin SE MM juga membantah rumor tersebut.
Dia menjelaskan, Prabowo dan Gerindra selama hampir dua dekade eksis berjuang untuk kepentingan rakyat tanpa banyak bersuara apalagi melontar iming-iming.
Susi memberi contoh, sepanjang tahun 2023 saja sudah ada 33 ruas jalan sentra produksi di Kabupaten Bengkulu Selatan dibangun menggunakan dana aspirasi anggota dewan dari Partai Gerindra.
Belum lagi soal bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang sudah digunakan ribuan petani di Provinsi Bengkulu sejak beberapa tahun lalu.
Informasi terhimpun Kompolmas Bengkulu, rumor pinjaman bernominal minimal Rp5 juta per kepala keluarga (KK) itu pertama kali populer di kalangan organisasi kemasyarakatan (Ormas) tertentu.
Pengurus Ormas tersebut kemudian mengklarifikasi bahwa janji pinjaman itu disampaikan seseorang yang berempati dengan Prabowo Subianto, namun janji itu tidak sepengetahuan atau koordinasi dengan Capres 02 tersebut.
“Tidak ada hubungannya dengan Prabowo ataupun Jokowi. Tapi ada orang prihatin saja kepada Probowo, pihak ketiga,” ujar salah seorang simpatisan Ormas tersebut di Kota Bengkulu, Selasa sore.
Sayangnya, pihak Ormas tidak bersedia menyebutkan siapa orang dimaksud. Hingga berita ini ditayangkan, upaya mengonfirmasi pihak-pihak berkompeten terus dilakukan.
[cc]
—
Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV
