Membongkar Rahasia Keistimewaan Ramadhan

Rahasia Keistimewaan Ramadhan - Tausyiah Ramadhan oleh Hj Dewi Sartika
Rahasia Keistimewaan Ramadhan - Tausyiah Ramadhan oleh Hj Dewi Sartika SE.
Indonesia Memilih

Bulan Ramadhan memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat Islam di dunia.

Selain ada kewajiban melaksanakan Rukun Islam ketiga, yakni berpuasa, di dalamnya juga terdapat Lailatul Qadr serta Nuzulul Qur’an.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Melalui momen tausyiah Ramadhan 1444 Hijriyah ini, Hj Dewi Sartika* mengajak segenap pembaca media ini bersama-sama membongkar rahasia keistimewaan Ramadhan melalui uraian berikut :

◊◊◊

DALAM Ayat-ayat tentang puasa, Allah SWT menjelaskan bahwa Al-Quran pertama kali diturunkan pada 17 Ramadhan 40 Hijriyah yang dikenal dengan peristiwa Nuzulul Qur’an.

Sementara dalam ayat lainnya, disebutkan bahwa Al-Quran turun pada malam qadar atau Lailatul Qadr.

Ini berarti Lailatul Qadr yang menurut Al-Qur’an lebih baik dari seribu bulan terdapat pada Bulan Ramadhan, dan secara historis Al-Qur’an juga pertama kali diturunkan Allah SWT kepada Rasullah SAW pada bulan itu.

Kewajiban melaksanakan ibadah puasa sendiri, gamblang termaktub dalam Surat Al-Baqarah ayat 183, berbunyi “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”

Rasulullah SAW bersabda :

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةُ وَ غُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ

“Apabila datang Bulan Ramadhan maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan setan-setan diikat (dibelenggu).” (HR Bukhari dan Muslim).

◊◊◊

PADA Kesempatan ini, penulis mengingatkan kembali soal beberapa keutamaan Bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya serta peristiwa-peristiwa penting di masa lalu yang terjadi pada Bulan Ramadhan, di antaranya adalah :

1. Waktu Mustajab untuk Berdo’a

لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ يَدْعُوْ بِهَا فِيْ رَمَضَانَ

“Setiap muslim memiliki do’a yang mustajab (terkabulkan) yang ia berdo’a dengannya pada Bulan Ramadhan.” (HR Ahmad).

ثَلاَثٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ : الصَّائِمُ حِيْنَ يُفْطِرُ وَ اْلإِمَامُ الْعَادِلُ وَ دَعْوَةُ المَظْلُوْمِ

“Tiga hal yang tidak tertolak do’a mereka : orang yang puasa ketika berbuka, imam (pemimpin) yang adil, do’a orang yang terdzolimi.” (HR Ahmad).

2. Bulan Turunnya Al-Qur’an

Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk umat manusia dan sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda antara yang hak dan batil.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْ أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَان

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan batil)” (QS Al-Baqarah : 185)

3. Puasa Ramadhan adalah Rukun Islam

Perintah melaksanakan puasa sepanjang Bulan Ramadhan ditegaskan Allah SWT melalui firman-Nya :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.“ (QS Al-Baqarah : 183).

Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda : “Islam didirikan di atas lima sendi, yaitu: syahadat tiada sembahan yang haq selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji ke Baitul Haram.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).

Ibadah puasa merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai taqwa, dan salah satu cara mendapatkan ampunan dosa, pelipatgandaan kebaikan, dan pengangkat derajat.

Allah SWT telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-Nya dari amal-amal ibadah lainnya, sebagaimana Firman Allah SWT melalui hadits yang disampaikan Nabi SAW :

“Puasa itu untuk-Ku dan Aku langsung membalasnya. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum dari pada aroma kesturi.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).

Nabi Muhammad SAW bersabda : “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).

Maka untuk memperoleh ampunan dengan puasa Ramadhan, harus ada dua syarat berikut ini: a. Mengimani dengan benar akan kewajiban ini. b. Mengharap pahala karenanya di sisi Allah SWT.

Demikian kajian kita di hari pertama Ramadhan 1444 Hijriyah ini, ulasan tetang keistimewaan Ramadhan berikutnya Insya Allah akan kita lanjutkan besok.

Mohon maaf atas segala kekurangan, untuk kritik dan saran silahkan tinggalkan balasan di kolom komentar situs ini.

Setiap masukan konstruktif dari para pembaca Insya Allah akan penulis jadikan pedoman pada kajian tausyiah hari-hari berikutnya.

Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga kemuliaan Ramadhan menyertai kita semua, aamiin ya robbal ‘alamiin. [**]

*) Penulis adalah aktivis perempuan kelahiran Bengkulu Selatan

 

 

Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *