Memanusiakan Wartawan, Pemangku Kebijakan Jangan Salah Kaprah

Memanusiakan wartawan, pemangku kebijakan jangan salah kaprah
Memanusiakan wartawan, pemangku kebijakan jangan salah kaprah. Simak pernyataan Dr Herman Hofi berikut
Indonesia Memilih

PARA Pemangku kebijakan di Negeri ini acapkali salah kaprah menyikapi kehadiran dan peran wartawan dalam pembangunan.

Mestinya, andil para pahlawan informasi ini tidak boleh dipandang sebelah mata, apalagi tidak diperhitungkan sama sekali. Sebaliknya, harus ada upaya memanusiakan wartawan.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Demikian diutarakan pengamat kebijkan publik, Dr Herman Hofi menyikapi dilema profesi dan kondisi kehidupan segenap wartawan Indonesia dewasa ini.

“Tidak bisa kita pungkiri bahwa fungsi dan peran media sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan. Bahkan sebagian orang memandang saat ini informasi sudah menjadi kebutuhan pokok,” ungkapnya di Taman Alun Kapuas, Pontianak, Senin (1/4/24) pagi.

Hal itu, terang Herman, tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum, tapi juga pemerintah dan pihak swasta yang lebih sering menggunakan wartawan sebagai corong publikasi program.

Melalui media tempat wartawan bekerja, masyarakat bisa mengetahui kegiatan pembangunan, pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan yang dilakukan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, Kejaksaan, hingga lembaga swasta.

Media massa adalah perantara atau instrumen yang digunakan dalam menyampaikan berbagai informasi kepada publik maupun kepada pemerintah dan aparaturnya.

Sangat tepat dikatakan bahwa media massa merupakan pilar demokrasi dan mempunyai peran penting membangun kredibilitas, bahkan legitimasi pemerintah.

Herman menilai, fungsi stategis media massa sebagai kontrol sosial menjadi hal sangat penting bagi masyarakat, karena di dalamnya terdapat cover both side (melihat dari dua sudut pandang berbeda) meliputi alat kontrol sosial bagi pemerintah sekaligus penyampai aspirasi masyarakat kepada pemerintah.

“Media juga harus memiliki fungsi gate keeper, yaitu menyaring setiap informasi agar berita yang di sajikan memang benar adanya, atau objektif dan urgen bagi berbagai pihak terkait,” ulasnya.

Dengan demikian, fungsi media dapat mendidik dan menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat.

Sehingga para wartawan dituntut selalu menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan UU Pers dalam melaksanakan tugas.

Para wartawan atau jurnalis harus terus memberikan informasi yang baik dan benar.

Baik dan benar bukan berarti wartawan hanya pandai memuja-muji pihak tertentu, melupakan fungsi kontrolnya.

Wartawan yang benar adalah wartawan yang memiliki idealisme dan selalu objektif dalam pemberitaan dan memahami informasi itu penting bagi masyarakat.

Tentu saja, ini sangat berat bagi seorang wartawan, karena di satu sisi harus bisa menyajikan informasi yang objektif tanpa kepentingan apapun, namun di sisi lain dikejar tuntutan kebutuhan hidup.

“Tapi yakinlah, setiap informasi benar dan objektif yang disampaikan bakal menghasilkan sesuatu yang positif dalam kehidupan seseorang,” dalilnya.

Karena itu, Herman mengajak segenap wartawan bersama-sama membangun iklim informasi yang sehat dan edukatif agar negeri ini memiliki budaya saing tinggi. Hal ini sesuai dengan makna media.

Herman menjabarkan, media adalah bentuk jamak dari medium, yang berarti tengah atau perantara, sedangkan massa berasal dari Bahasa Inggris, yaitu “mass” yang berarti kelompok atau kumpulan.

Mengingat besarnya peran media, Herman berpendapat, sangatlah wajar jika para wartawan mendapatkan perhatian pemerintah, termasuk institusi TNI-Polri, agar mereka dapat semakin bersemangat melaksanakan tugas dan fungsinya.

Upaya membantu para wartawan ini tentu saja melewati organisasi induknya sehingga terkoordinir dengan baik, dan bisa memastikan media massa tempat mereka bekerja memiliki legalitas sesuai dipersyaratkan berbagai regulasi.

“Sangat wajar jika para wartawan menjelang hari-hari raya keagamaan, mendapatkan bingkisan-bingkisan tertentu dari berbagai pihak pemegang kepentingan,” simpul Herman. [jn/**]

Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *