KETUA Kelompok Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH), Salawati Dg Caya ditemukan tidak bernyawa, Rabu, 7 September 2022 pagi.
Mayat emak-emak berusia 40 tahun itu ditemukan tertelungkup dan terapung di Sungai Jeneberang, dekat Jembatan Kembar Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Tidak begitu lama usai penemuan mayat, sempat tersiar dugaan liar korban nekat mengakhiri hidupnya dengan terjun ke sungai.
Namun informasi terhimpun KompolmasTV melalui KompolmasSulsel.com, dugaan itu belum berdasar, apalagi hasil visum juga belum diumumkan pihak kepolisian setempat.
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Tagana Gowa, Muhammad Jufri Dg Manye mengonfirmasi, korban sudah dicari-cari pihak keluarga dan tetangga sejak Rabu (7/9) sekitar jam 01.00 WITA.
Salawati dan suaminya, kata Jufri, tinggal di Dusun Bontotangnga, Desa Barembang, Kecamatan Bontonompo.
Salawati berpamitan meninggalkan rumah untuk bermalam di rumah saudara iparnya di Lingkungan Tete Batu, Kelurahan Pangka Binanga, Rabu (6/9).
Namun setelah dicek, ternyata dia tidak berada di rumah tersebut. Suami dan sanak famili pun panik, kemudian mulai melakukan pencarian dengan menyisir pinggiran Sungai Jeneberang yang berada dekat rumah iparnya.
“Gelapnya malam membuat upaya pencarian terhambat dan hasilnya nihil,” ungkap Jufri, Rabu (7/9) pagi.
Baru pagi harinya Salawati ditemukan warga yang melintas di atas jembatan kembar. Itu pun sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Jufri menambahkan, pihaknya tiba di lokasi penemuan saat mayat korban sudah dievakuasi ke atas mobil untuk dibawa pulang ke rumah duka di Barembang.
Hingga berita ini diturunkan, misteri penyebab kematian Ketua Kelompok KPM PKH Dusun Dusun Bontotangnga itu belum terungkap. Pihak-pihak berkompeten masih dalam upaya dikonfirmasi lebih lanjut.[gun/raf]
Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV