NYAWA Darwin (50), warga Senang Hati, Sungaidaeng, Muntok, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tidak tertolong.
Dia tertimbun longsor dalam lubang galian tambang timah ilegal di Paal 2 Singaidaeng saat menambang sendirian, Rabu (14/12) lalu.
Butuh waktu dua jam bagi tim gabungan Basarnas, Polsek Muntok, Polres Bangka Barat dan masyarakat sekitar tempat kejadian perkara (TKP) untuk menemukan dan mengevakuasi tubuh Darwin.
Kapolres Bangka Barat Polda Babel, AKBP Catur Prasetiyo SIK melalui Kasat Reskrim, Iptu Ogan Arif Teguh Imani melalui siaran pers membenarkan kecelakaan tambang tersebut.
Dikatakan, korban bekerja sendirian di atas lahan milik sendiri dan baru diketahui saat seorang teman berusaha mencarinya.
“Teman korban itu hanya melihat topinya di atas tumpukan material longsor, sementara mesin robin masih hidup,” ungkap Ogan, Jum’at (16/12) siang.
Kasat menjelaskan, korban menambang di TKP mengunakan user-user, yakni peralatan tambang berskala kecil tanpa bantuan alat berat.
“Tubuh korban tertimbun tanah dan terjepit batu, sementara struktur tanah di TKP labil sehingga cepat longsor (susulan-red) saat tim akan evakuasi,” paparnya.
Tim gabungan sampai harus mengerahkan satu unit excavator mini dan mesin robin untuk memudahkan evakuasi.
“Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong. Diduga sudah meninggal dunia saat upaya evakuasi berlangsung,” ungkapnya.
Setelah dibawa ke rumah sakit terdekat, mayat korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.[iq]
Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV
