BENGKULU SELATAN | KompolmasTV— Pemasangan stiker khusus di dinding depan rumah penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) masih terbukti ampuh membuat banyak keluarga miskin mendadak kaya.
Gerakan diprakarsai Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) ini, semula bertujuan memudahkan monitoring realisasi bantuan pemerintah kepada masyarakat miskin, namun justru membuat segenap penerima manfaat menyadari sudah tidak layak mendapatkannya.
Saat pemasangan stiker bergulir ke Desa Suka Negeri, Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan, 16 kepala keluarga (KK) mengundurkan diri dari penerima manfaat PKH dan BPNT, Senin (22/6/2020).
Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Deddy Nata SIK melalui Kapolsek Seginim IPTU Tamsir Hasan disampaikan Bhabinkamtibmas Bripka Heri Defriady membenarkan pengunduran diri 16 KK tersebut.
“Mereka mengundurkan diri sewaktu tim akan memasang stiker. Itu sudah resmi mundur, masing-masing membuat pernyataan tertulis di atas materai, disaksikan kepala desa, BPD dan pendamping,” ungkapnya, Senin malam.
Terkait kemungkinan munculnya “orang kaya” susulan, Heri tidak menampik. Sebab usai pemasangan stiker di rumah-rumah, memang terdengar masih ada beberapa KK yang akan mengajukan pengunduran diri pula, namun masih harus berunding di internal keluarga.
“Karena ini (pemasangan stiker-red) bukan ajang penilaian layak atau tidak layak (menerima PKH dan BPNT-red), pengunduran diri murni inisiatif KK bersangkutan. Kami hanya pasang stiker sesuai data penerima manfaat yang disiapkan pendamping dan pemerintah desa,” ujarnya.
Penjabat Kepala Desa (Pj Kades) Suka Negeri Manarudin menimpali, keinginan pengunduran diri ke-16 KK ini tanpa intervensi apapun. Bahkan pihaknya juga sempat memberi masukan kepada keluarga kurang mampu —menurut penilaian kasat mata— sebelum nekad mundur hanya karena alasan malu.
Pantauan KompolmasTV di lapangan, pemasangan stiker ini belum berdampak signifikan terhadap kemudahan monitoring aparat terkait terhadap penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari dana desa terkait masyarakat terdampak pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Hingga berita ini ditayangkan, sejumlah penerima BST —diduga tidak memenuhi kriteria— dalam upaya dikonfirmasi.[een]