PRESTASI Membanggakan kembali diraih Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu dalam konsistensi penyusunan perencanaan mengedepankan prinsip integrasi pusat dan daerah.
Pemprov Bengkulu kembali meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) terbaik ketiga dari Bappenas 2022, setelah posisi kedua ditempati Jawa Timur dan posisi pertama diisi Jawa Barat.
Capaian hattrick —tiga kali berturut-turut— ini memastikan Pemprov Bengkulu berhasil bertahan di posisi ketiga besar.
Sekaligus mengungguli posisi Jawa Tengah, Sumatera Barat dan DI Yogyakarta yang saat ini berada pada posisi 10 besar provinsi terbaik PPD 2021.
Hattrick ini, menurut Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah merupakan prestasi bersama, langkah strategis memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Tentu kinerja seperti ini harus kita pertahankan dan tingkatan terus, karena paling menentukan dari sebuah kinerja itu adalah kinerja birokrasi dalam bentuk soliditas dan memiliki visi besar membangun daerah.
Terima kasih kepada Bappeda bersama jajaran dinas teknis terkait atas prestasi nasional ini,” ungkapnya usai mengikuti Pembukaan Musrenbangnas via virtual meeting, di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, Kamis (28/4).
Rohidin menekankan, penghargaan seperti itu harus berdampak bagi masyarakat Bengkulu secara luas.
“Sehingga spirit membangun, semangat kebersamaannya dan timbul rasa percaya diri bahwa daerah ini bisa maju, berkembang dan masyarakatnya sejahtera,” imbuhnya.
Hal terpenting dari capaian ini, kata Rohidin, adalah keberhasilan program aksi Rafflesia Stunting, sebagai upaya integratif dan kolaborasi multi stakeholder dalam menangani stunting.
Kolaborasi program pencegahan stunting tidak hanya penanganan pada waktu bayi lahir, namun juga pada sektor hulu, melibatkan lembaga terkait seperti Kementerian Agama RI.
Yakni berupa pencegahan pernikahan dini, termasuk Pengadilan Tinggi Agama dan perguruan tinggi untuk menyampaikan edukasi.
Sehingga, ada upaya mengadvokasi calon pasangan pengantin agar betul-betul siap menikah kemudian menjadi ayah dan ibu bagi anak-anaknya.
“Penurunan angka stunting di Provinsi Bengkulu sangat signifikan, yaitu dari 19 persen menjadi 6 persen. Ini jangan berhenti di sini tapi tingkatkan terus,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, pembangunan nasional tahun 2022 diharapkan menjadi kunci Indonesia terlepas dari pandemi Covid-19.
“Pemulihan ekonomi yang didukung formasi struktural diharapkan dapat terwujud demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh tanah air,” ucapnya.[b88/hr]