DAERAH Aliran Sungai (DAS) Perimping luluh latak dicabik sekitar 60 unit mesin tambang timah ilegal, meski telah berulang kali ditertibkan.
Pantauan terkini pada DAS terletak di Desa Berbura, Riau Silip, Bangka, Kepualauan Bangka Belitung (Babel) tersebut, penambangan pasir timah berlangsung santuy, Selasa (15/3) saing.
Para penambang dengan bangganya menyebut mereka tidak takut resiko hukum karena sudah ada tiga koordinator penjamin keamanan, salah satunya adalah oknum aparat penegak hukum (APH).
Ratusan penambang tak sekadar mengacuhkan protes kalangan nelayan setempat yang merasa perairan tempat mereka mencari nafkah terusik.
Melainkan juga telah melupakan bahwa beberapa di antara mereka pernah tertangkap saat operasi penertiban, kemudian terjerat hukum.
“Sudah ada koordinasi (pengganti istilah backing di daerah setempat-red). Yang penting dibayar, amanlah itu,” ungkap seorang penambang.
Kendati demikian, dia tidak bersedia merinci sejauh mana keterlibatan oknum APH berinisial SU. Pria muda itu menyebut, dua warga swasta yang bertindak sebagai koordinator adalah ZA dan EZ.
“Nanti kami cek ke lokasi,” ringkas Kapolsek Riau Silip, Iptu Eka saat dikonfirmasi Kontor Berita Online (KBO) Babel, jaringan KompolmasTV di daerah tersebut, Selasa (15/3) malam.
Hingga berita ini diturunkan, upaya mengonfrimasi ZA, EZ, SU, atasan SU dan pihak-pihak berkompeten lainnya masih berlangsung.[rif]
