Video Politik Uang Dihapus, Intrik Blunder Oknum Cakades Terbongkar?

Indonesia Memilih

BENGKULU SELATAN | KompolmasTV Aksi kocak tiga emak-emak milenial pada video berdurasi 1 menit 36 detik yang diunggah di sebuah kanal youtube, kini tak bisa lagi ditonton warganet.

Video berisi adegan pengumpulan barang bukti politik uang pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Banding Agung Kecamatan Seginim tersebut telah dihapus, entah oleh siapa.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Bahkan, kanal youtube yang baru mengunggah video semata wayag itu juga sepertinya jadi suddent death alias mamp*s seketika.

Penelusuran KompolmasTV, video tersebut diduga diproduksi usai perhitungan hasil pemungutan suara Pilkades, Senin (28/6) sore. Lokasi syuting tidak jauh dari kediaman Calon Kepala Desa (Cakades) petahana.

Dari substansi dialog tiga pemeran dibantu komentar sesekali dari kameramen dan empat amplop putih yang diperbincangkan, kuat dugaan video ini diproduksi simpatisan Cakades petahana.

Terdengar mereka saling menguatkan, bahwa uang pecahan Rp 50 ribu dalam amplop putih tersebut adalah pemberian pihak lawan politik (Cakades lainnya) kepada calon pemilih melalui calon pemilih lainnya.

Emak-emak ini mengklaim, empat amplop berisi uang pembeli suara dimaksud sengaja diamankan untuk dijadikan barang bukti pelanggaran (politik uang).

Hasil tangkapan layar video berjudul Pemilihan Kepala Desa Banding Agung di kanal youtube yang telah dihapus uploader-nya
Hasil tangkapan layar video berjudul ‘Pemilihan Kepala Desa Banding Agung’ di kanal youtube yang telah dihapus uploader-nya.

Demi mengedepankan prinsip cover both side, KompolmasTV mencoba mengonfirmasi dua Cakades peserta Pilkades Banding Agung.

Cakades petahana, Mikrun dihubungi via WhatsApp redaksi guna mengajak bertemu wawancara langsung, pada Kamis (1/7) jam 14.36 WIB. Chatting redaksi dibaca, tapi tidak dibalas.

Tepat satu jam kemudian, redaksi mengirim video dimaksud via WhatsApp kepada Mikrun agar mengetahui substansi persoalan yang akan dikonfirmasi.

Terlihat dua tanda centang biru pada kiriman video tersebut, pertanda sudah dilihat, namun tetap tidak digubris hingga akhirnya redaksi mengutus seorang jurnalis ke rumahnya dan tetap gagal ditemui.

Enam jam kemudian, Saharudin alias Ang berhasil dimintai konfirmasi. Cakades nomor urut 2 ini mengatakan sudah melihat videonya dan tidak tahu-menahu kisah di balik video emak-emak tadi.

“Saya juga heran, kenapa bisa (terbalik-red) begitu. Saya ini orang miskin, baru pulang dari kebun. Nyalon Kades cuma bermodal pergaulan selama ini,” ucapnya.

Kalau dilihat dari animo masyarakat berpolitik selama Pilkades berproses, lanjut Ang, hal-hal seperti itu bisa saja terjadi tanpa sepengetahuan dan persetujuan Cakades unggulan masing-masing.

Para penggemar berat diam-diam berinisiatif sendiri, atau bahkan dari kubu satu mencatut nama kubu lainnya. “Kalau dari saya pribadi atau tim keluarga, itu sangat mustahil. Duit dari mana?” timpalnya.

Ang mengaku serba salah menyikapi video tersebut sekaligus meragukannya. Demi tetap menjaga kondusifitas dan masyarakat pendukungnya tetap tenang, dia memilih diam.

Dalam Pilkades ini, perolehan suara Ang 2,5 kali lebih tinggi dibanding Cakades petahana, yakni 363:144 suara.

Hingga menjelang berita ini dipublikasikan, upaya mengonfirmasi Mikrun belum membuahkan hasil.

Banding Agung merupakan salah satu dari 21 desa diduga bermasalah keuangan serius yang menjadi temuan tim investigasi IMO-Indonesia DPW Bengkulu beberapa pekan lalu.[ima]

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *