Sanggahan Humas Dikritik, Kapolres Sidak PT RAPP

Sanggahan Humas dikritik, Kapolres Sidak PT RAPP
Sanggahan Humas dikritik, Kapolres Sidak PT RAPP.
Indonesia Memilih

SANGGAHAN Bagian Humas PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) soal kabar pekerja keracunan gas kimia dikritik segenap insan pers di Provinsi Riau.

Sebab faktanya, memang ada puluhan pekerja kontraktor yang alami muntah-muntah hingga pingsan sekitar area pabrik kertas di Kabupaten Pelalawan itu pada Minggu (19/2) pagi.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Hasil inspeksi mendadak (Sidak) Kapolres Pelalawan Polda Riau, AKBP Suwinto SH SIK pada Minggu tengah malam juga tidak jauh berbeda.

Dalam Sidak didampingi Kasat Reskrim AKP Nur Rahim dan bagian sekuriti perusahaan itu Suwinto mengecek TKP di area Cs2.

Yakni tempat yang semula diduga terjadi kebocoran gas sehingga sebabkan karyawan kontraktor mengalami mual.

Melalui siaran pers diterima KompolmasTV pada Senin (20/2) pagi, Humas Polres Pelalawan menyampaikan bahwa :

  1. Hasil pengecekan, tidak terjadi kobocoran gas atau ledakan di pabrik.
  2. Yang terjadi adalah gas efek pembakaran belerang untuk menghidupkan mesin setelah shutdown di area APR-Chemical Plant-Sulphuric Acid Plant. Bau belerang ini sudah diantisipasi dengan adanya himbauan melalui grup WA untuk tidak berada di wilayah tersebut radius 200-500 meter.
  3. Efek pembakaran menghasilkan bau belerang yang terbawa angin sampai pada area PT MSM pada saat briefing pagi di area BM project (jarak lebih kurang 100 meter dari pembakaran belerang).
  4. Total korban yaitu 37 orang. Terdiri dari 19 orang dari PT MSM, 16 dari PT GUT, dan 2 dari PT PMB. Dari 37 orang tersebut, hanya 1 orang yang dirujuk ke RS Efarina atas nama Fauzi (PT MSM).

“Cek TKP akan kembali dilakukan bersama tim Bareskrim Polri dan Reskrimsus Polda Riau,” tulis Humas Polres.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjend) Ikatan Media Online (IMO) Indonesia, Saudara Hondro menyayangkan sanggahan Bagian Humas PT RAPP yang sempat membingungkan.

Hondro menilai, dengan berdalih tidak ada bocoran gas padahal sejatinya ada pembakaran belerang adalah upaya Humas melakukan pembohongan publik.

Akibatnya, informasi beredar di tengah masyarakat jadi simpang-siur.

“Memantik kecurigaan, apa sebenarnya yang ingin ditutupi? Aparat penegak hukum hendaknya memeriksa oknum-oknum di bagian ini,” desaknya, Senin (20/2) pagi.

Hondro meminta, aparat terkait menindak tegas jika menemukan sesuatu di luar ketentuan termasuk Humas yang disinyalir coba-coba melakukan pembohongan publik.

“Agar semua dievaluasi, seluruh karyawan dan petinggi RAPP. Khususnya di Pelalawan,” pungkas Hondro.[cen]

 

 

Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *