Kunci Rahasia Menggapai Ampunan Allah

Kunci rahasia menggapai ampunan
Kunci rahasia menggapai ampunan - oleh Hj Dewi Sartika SE.
Indonesia Memilih

Ampunan Allah SWT menjadi dambaan setiap insan, tidak terkecuali orang bertahta, rakyat jelata, ahli ilmu, ahli ibadah, maupun ahli maksiat.

Oleh : Hj Dewi Sartika SE*

Bacaan Lainnya
Banner 728309

KUNCI Rahasia menggapai ampunan Allah SWT sesungguhnya adalah tauhid yang bersih.

Memang terkesan sederhana, namun kembali ke jalan Allah dengan cara bertaubat demi bersihnya tauhid tidak jarang menempuh cobaan lumayan berat.

Penulis kitab At-Tashil Fi Ma’rifati Qawa’id Lughatit Tanzir, Ari Wahyudi SSi dalam Muslim.or.id menyebutkan, meninggal di atas tauhid yang bersih merupakan syarat mendapatkan ampunan dosa.

Rincian penjelasannya meliputi hal-hal berikut :

  1. Orang yang meninggal dalam keadaan melakukan syirik besar atau tidak bertaubat darinya, maka dia pasti masuk neraka.
  2. Orang yang meninggal dalam keadaan bersih dari syirik besar namun masih terkotori dengan syirik kecil sementara kebaikan-kebaikannya ternyata lebih berat daripada timbangan keburukannya, maka dia pasti masuk surga.
  3. Orang yang meninggal dalam keadaan bersih dari syirik besar namun masih memiliki syirik kecil sedangkan keburukan atau dosanya justru lebih berat dalam timbangan, maka orang itu berhak masuk neraka namun tidak kekal di sana (lihat al-Jadid fi Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 44).

Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah SAW bersabda: Allah SWT berfirman :

“Wahai anak Adam! Seandainya kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa hampir sepenuh isi bumi, lalu kamu menemui-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun, niscaya Aku pun akan mendatangimu dengan ampunan sebesar itu pula.” (HR Tirmidzi, dan dia menghasankannya).

Hadits yang agung ini menunjukkan bahwa tauhid merupakan syarat untuk bisa meraih ampunan Allah SWT.

Menanggapi hadits tersebut, Syaikh Abdurrahman bin Hasan mengatakan ini adalah syarat berat untuk bisa mendapatkan janji Allah, yaitu curahan ampunan. Syaratnya adalah harus bersih dari kesyirikan, banyak maupun sedikit. Sementara tidak ada yang bisa selamat atau bersih darinya kecuali orang yang diselamatkan oleh Allah SWT.

Syaikh Abdurrahman bin Hasan menyimpulkan, itulah hati yang selamat, sebagaimana firman Allah SWT pada Surah asy-Syu’ara ayat 88-89 berikut :

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ

إِلَّا مَنْ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

“(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna. Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.”

Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang memiliki tauhid yang bersih dan memperoleh ampunan Allah ta’ala. Aamin yaa robbal ‘alamiin.

Demikian kajian tauhid kita kali ini, mohon maaf atas khilaf dan kekurangan, terima kasih atas bantuan refensi selama ini.

Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1444 Hijriyah, semoga semua amal ibadah kita di bulan suci ini dilimpahkan pahala dari Allah SWT. Sampai jumpa di Hari Kemenangan! ***

 

*) Penulis adalah aktivis perempuan asal Bengkulu Selatan
**) Referensi : Ari Wahyudi via muslim.or.id — tafsirweb.com

 

Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *