KONDISI Jalan lingkungan di Dusun 2, Kampung Gaya Baru II, Seputih Surabaya, Lampung Tengah, Provinsi Lampung dikabarkan makin memprihatinkan.
Karena beberapa kali usulan perbaikan belum digubris, manfaat dana desa dikucurkan pemerintah pusat setiap tahun dipertanyakan segenap masyarakat setempat.
Sementara itu, berbekal modal swadaya, warga RT 07 Parmin mengerahkan tiga pekerja harian memperbaiki jalan tanah puruh itu semampunya.
“Ini jalan lintas alternatif (RT 07-red) menuju SD. Jalannya sempit, kalau berpapasan jalan sering antri satu persatu. Kalau becek malah rawan terpeleset juga,” kata Parmin didampingi Wardikun saat berada lokasi kerja perbaikan, Rabu (8/6) pagi.
Menurut mereka, badan jalan sudah banyak terkikis air hujan sehingga banyak lubang dan di beberapa bagian hanya menyisakan lebar sekitar 25 cm yang bisa dilalui.
Diakui, perbaikan jalan tersebut biasanya dilakukan masyarakat setempat dengan bergotong-royong. Tapi sekitar setahun terakhir belum dilaksanakan lagi.
“Karena saya pemilik lahan (pinggir jalan-red) sering ke ladang ini, melihat orang-orang susah-payah mengantar anaknya ke sekolah melewati jalan rusak ini. Jadi saya berinisiatif suruh tiga orang untuk perbaikan,” ucap Parmin.
Setiap pekerja, sambung dia, diupah Rp70 ribu perhari. Diperkirakan pengerjaan bisa rampung dalam dua hari.
Sebagai petugas Linmas Gaya Baru II, Wardikun mengimbau masyarakat turut merawat jalan itu agar tetap layak digunakan dengan aman.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Kampung Gaya Baru II dan pihak-pihak berkompeten lainnya masih dalam upaya dikonfirmasi terkait rencana perbaikan jalan dimaksud menggunakan dana desa.[iq]