Houthi Makin Galak, Amerika Terbirit-birit di Laut Merah

Houthi makin galak, Amerika terbirit-birit di Laut Merah
Houthi makin galak, Amerika terbirit-birit di Laut Merah. [Foto: Tangkapan layar US Navy in Prosperity Guardian]
Indonesia Memilih

KAMPANYE Perang kelompok Houthi terhadap sekutu-sekutu Israel di wilayah Laut Merah menunjukkan peningkatan intensitas serius.

Reputasinya di Laut Merah makin gahar setelah menembak jatuh pesawat berspesifikasi patroli maritim P-8 Poseidon milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) pekan lalu.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Kelompok bersenjata asal Yaman yang mendukung Hamas ini disebut AS sebagai ancaman serius bagi pelayaran komersil di perairan tersebut.

Menteri Pertahanan (Menhan) AS, Lloyd Austin mengatakan pihaknya memimpin koalisi maritim baru bersama sembilan negara lainnya untuk menghadapi ancaman Houthi.

Pria berkulit hitam dalam kabinet Presiden Joe Biden ini memastikan, sembilan negara dimaksud kini telah bergabung dalam Operasi Prosperity Guardian atau Operasi Penjaga Kemakmuran di Laut Merah.

Peluncuran operasi tersebut diumumkan secara resmi saat Austin berkunjung ke negara-negara Teluk termasuk Israel, pada Senin (18/12/23) malam.

Dia menyebutkan, Inggris, Bahrain, Kanada, Perancis, Italia, Belanda, Norwegia, Spanyol dan Seychelles ambil bagian dalam operasi ini.

Meski kapal-kapal kelas perusak hingga kapal induk milik 10 negara sekutu sudah berlayar tandem di sekitar Laut Merah, namun belum ada penjelasan seperti apa dan bagaimana Operasi Prosperity Guardian dijalankan.

Austin menuding, tindakan Houthi akhir-akhir ini telah membahayakan alur lalu lintas perdagangan internasional dan para pelaut yang tidak berkaitan dengan perang di Gaza, Palestina.

Laut Merah, kata Austin, merupakan koridor laut utama bagi perdagangan sebagian besar wilayah Timur Tengah menuju Barat dan sebaliknya.

Operasi Prosperity Guardian menghadapi Houthi di Laut Merah
Operasi Prosperity Guardian menghadapi Houthi di Laut Merah. [Foto: Ist. Houthi]

Keberadaan Houthi di perairan tersebut dinilai sangat mengganggu kapal-kapal niaga dan kapal tanker pengangkut minyak.

Austin belum memastikan operasi akan berlangsung hanya di wilayah perairan atau ditingkatkan menjadi serangan langsung ke markas Houthi di Yaman.

[fin/GO]

 

Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *