Hadiri Rapat Kedua G20 ACWG, Ketua KPK Ungkap 4 Prioritas Kerja Anti Korupsi di Indonesia

Hadiri Rapat Kedua G20 ACWG, Ketua KPK ungkap 4 prioritas kerja anti korupsi di Indonesia
Hadiri Rapat Kedua G20 ACWG, Ketua KPK ungkap 4 prioritas kerja anti korupsi di Indonesia.
Indonesia Memilih
Adalah kehormatan bagi saya untuk berbicara di depan Anda semua. Izinkan saya mulai dengan memberi Anda sambutan hangat di pertemuan ini. Saya mengucapkan rahajeng rawuh atau selamat datang di pertemuan kelompok kerja anti korupsi ke-2 di Pulau Surga yang indah ini.

DEMIKIAN Kata pembuka dalam sambutan hangat Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) H Firli Bahuri pada Rapat Kedua G20 Anti-Corruption Working Group (ACWG) di Bali, Selasa, 5 Juli 2022.

Firli melanjutkan, meski masih pandemi, banyak delegasi menghadiri rapat secara langsung. Dia mengapresiasi juga delegasi yang hadiri virtual, meski beda zona waktu.

Bacaan Lainnya
Banner 728309
“Ini menciptakan signifikansi pertemuan kita, serta komitmen kita untuk mencegah dan membatasi korupsi,” ujarnya.

Firli menyadari, dunia tidak dalam keadaan normal. Naiknya harga makanan dan bahan bakar menyebabkan krisis energi, krisis pangan, dan krisis keuangan, yang menghambat pertumbuhan dan menenggelam ekonomi banyak negara.

Sementara banyak negara, khususnya anggota G20, yang masih dalam proses pemulihan.

Firli memandang, dengan sumber daya terbatas sebagai latar belakang, seharusnya tidak ada ruang untuk praktek korupsi, dan setiap sumber daya harus digunakan efisien, setiap dana publik harus dimanfaatkan secara bertanggung jawab untuk manusia yang lebih besar.

Purnawiarawan Polri ini menegaskan, setiap komponen harus berkolaborasi dan bekerja sama dalam perang melawan korupsi.

Tidak ada entitas yang bisa melakukannya sendiri, dan semangat ini dijamin oleh tema dasar Presiden G20 Indonesia yakini ‘Pemulihan Bersama, Pulih Lebih Kuat’.

Pada kerja anti korupsi, ungkap Firli, Indonesia telah mengidentifikasi empat prioritas, yakni :

  1. Peningkatan peran audit dalam penanggulangan korupsi.
  2. Partisipasi masyarakat dan program pendidikan anti korupsi.
  3. Peran profesional hukum dalam mitigasi pencucian uang terkait korupsi.
  4. Mengurangi resiko korupsi pada energi terbarukan.
“Dalam kesempatan ini, saya juga ingin menyatakan kembali komitmen Indonesia untuk membatasi korupsi dan kerjasama kita di bawah G20 Anti-Corruption Working Group,” tandasnya.

G20 dibentuk setelah krisis keuangan 2008, serta ACWG diciptakan untuk memastikan tata kelola yang baik dan menjaga standar internasional terhadap korupsi.

Untuk sukses dalam misi itu, Firli mengingatkan, peningkatan kolaborasi anti korupsi itu penting, terutama saat masih menghadapi dampak krisis pandemi.

“Agar kita bisa bersama bisa, lebih kuat. Sangat senang melihat Anda di sini. Saya berharap dalam pertemuan ini kita akan mendapatkan hal-hal besar yang membuat kita lebih kuat untuk melawan korupsi,” pungkasnya.

Rapat Kedua ACWG digelar mulai Selasa (5/7) hingga Jum’at (8/7) mendatang.[imo-indonesia]

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *