NAMA Mohammad Redhwan Arif sontak populer pasca banner virtual dirinya bersama seorang politikus Partai Golkar disandingkan beredar luas, sekitar sebulan lalu.
Teks ‘Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Selatan Tahun 2024’ yang dibubuhkan di bawah foto kedua orang itu mampu mendorong elektabilitasnya melejit.
Hingga akhirnya nama Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Bengkulu itu turut bercokol dalam bursa bakal calon (Balon) bupati pada polling diselenggarakan Ronin98.com dua minggu berturut-turut.
Tidak tanggung-tanggung, dukungan responden untuk Redhwan mampu menduduki posisi runner-up pada polling putaran pertama, Minggu (23/10) lalu.
Namun tanpa disangka, diam-diam Redhwan tidak menghendaki hal itu, meski tetap berterima kasih atas dukungan antusias para responden terhadap dirinya.
Mantan Direktur RSUD Hasanuddin Damrah, Manna itu mengaku masih ingin fokus berkarier di birokrasi sebagai aparatur sipil negara (ASN).
“Saya belum mungkin untuk mencalonkan diri, masih ingin berkarier di birokrasi,” tegas pria 53 tahun kelahiran Padang Niur itu, Kamis (3/11) sore.
Empat hari sebelumnya, seorang sahabat Redhwan, Yulios Kelana Saputra mengungkap hal senada.
Dia menilai tidak ada salahnya publik mendorong seorang figur yang dianggap tepat masuk arena politik praktis.
Tapi keputusan tetap di tangan figur tersebut, menuruti dorongan konstituen atau tetap fokus pada niat pribadi.
“Kelihatannya, dia (Redhwan-red) belum ada minat ke situ (Pilkada-red). Masih mau fokus mengabdi di Pemprov Bengkulu,” kata Yulios, Minggu (30/10) pagi.
Ketua IMO-Indonesia DPC Kota Bengkulu ini memandang, siapapun kandidat pemimpin di Bengkulu Selatan pasti pilihan terbaik bagi masyarakat setempat.
“Salah satunya adalah Redhwan Arif yang akan tampil pada saatnya kelak,” pungkasnya.[ruf]
Baca selengkapnya di GOOGLE NEWS KompolmasTV
