BUMK Mati Suri, Uang Kas Ratusan Juta Raib

Kopi berkas berupa surat pernyataan serah terima jabatan dan beberapa bukti setoran Agus Sutarmin kepada Ahmat Zaini. Dari berkas ini ketahuan nominal kas BUMK diterima Ahmat Zaini
Kopi berkas berupa surat pernyataan serah terima jabatan dan beberapa bukti setoran Agus Sutarmin kepada Ahmat Zaini. Dari berkas ini ketahuan nominal kas BUMK diterima Ahmat Zaini.
Indonesia Memilih

LAMPUNG TENGAH, KompolmasTVBadan Usaha Milik Kampung (BUMK) Bina Jaya, Kampung Binakarya Jaya, Putra Rumbia, Lampung Tengah, mati suri hingga memantik berbagai persepsi liar masyarakat.

Pasalnya, sejak uang kas bersumber dana desa tersebut diserahterimakan dari Ketua BUMK lama kepada kepala kampung setempat tidak diketahui lagi dimana rimbanya.

Bacaan Lainnya
Banner 728309

Ketua BUMK Bina Jaya, Hendi saat dikonfrimasi menjelaskan, dirinya diangkat sebagai ketua sejak tahun lalu, tapi sampai kini belum pegang anggaran untu memulai usaha.

“Dana yang saya mau kelola itu tidak ada. Mau kelola apa kalau uangnya tidak ada. Saya siap saja untuk kelola usaha BUMK di bidang apapun, dananya itu yang belum ada,” ungkapnya, Senin (17/1).

Dikonfrimasi terpisah, seorang tokoh masyarakat Binakarya Jaya mengungkapkan, tak lama setelah pergantian kepala kampung, Katua BUMK pun diganti, dari Agus Sutarmin kepada Hendi.

“Saat proses pergantian ketua, Agus Sutarmin menyerahkan jabatan beserta keuangan BUMK kepada Ahmat Zaini selaku kepala kampung,” ungkapnya, Selasa (18/1) malam.

Sembari menunjukkan kopi berkas berupa surat pernyataan serah terima jabatan dan beberapa bukti setoran Agus Sutarmin kepada Ahmat Zaini, tokoh yang enggan disebutkan namanya itu mengkalkulasi total dana diterima Ahmad Zaini dari Agus Suratmin sekitar Rp190 juta.

Nominal tersebut berasal dari sisa hasil usaha penggemukan sapi potong pada 2018-2019, ditambah penyertaan modal pada tahun 2020 di masa Agus Sutarmin menjadi Ketua BUMK.

“Persoalan di BUMK tak jelas lagi sejak pergantian kepala kampung, ketua pun diganti. Pengelolaan dana itu tak jelas apa yang dikelola. Setahu saya sudah dilaporkan ke Inspektorat, tapi belum ada tindak lanjut,” sesalnya.

Penelusuran Kompolmas Lampung ke sejumlah narasumber lain mengutarakan kekesalan senada. Mereka meminta pihak-pihak berkompeten segera mengaudit keuangan BUMK Bina Jaya.

“Jangan malah nanti masyarakat berprasangka negatif dan ambil tindakan sendiri, malah jadi tambah rumit persoalannya,” sikut seoarang tokoh pemuda.

Informasi terhimpun, kini saldo pada rekening BUMK Bina Jaya hanya Rp7,85 juta. Terselip dimana sisanya?

Sayangnya, Ahmad Zaini tidak berada di kantornya saat akan diwawancarai pada Senin (17/1) pagi. Perangkat kampung yang berada di kantor tersebut bungkam.

Hingga menjelang berita ini diturunkan, upaya mengonfirmasi Ahmat Zaini dan aparat penegak hukum selaku pengemban amanat pengawasan penggunaan dana desa masih dilakukan.[iq]

Banner 728309

Pos terkait

Ekowisata Serunting - Wisata Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *